Sabtu, 25 Oktober 2008

Hukum Tarik-Menarik

Ada yang pernah baca buku fisika kuantum?
Tentang teori hukum tarik-menarik antar energi?
Saya baru baca sedikit, selebihnya saya diskusikan dengan beberapa teman yang sudah lebih dulu membaca. Bersama mereka saya mengadakan penelitian kecil-kecilan. Penelitian itu berlangsung selama setahun penuh pada objek yang memang ditentukan dari awal dan beberapa sampel yang diambil acak. Ada juga pendapat-pendapat para pakar baik yang pro, kontra atau netral.

Dan inilah hasilnya…
Jreng! Jreng! Jreng!

Manusia adalah sekumpulan energi, artinya ada elemen dalam diri manusia yang tidak akan pernah hilang sekalipun si manusia itu meninggal.
Energi itu kita namakan dengan HATI, PIKIRAN DAN JIWA.

Perasaan, pikiran dan kondisi mental manusia akan memancarkan gelombang seperti layaknya gelombang frekuensi radio. Frekuensi itu akan keluar bebas di alam semesta untuk menarik kembali frekuensi-frekuensi yang sama dalam jumlah yang lebih besar, kemudian akan dikembalikan ke diri masing-masing.
Frekuensi itu tak terbatas jumlahnya, sesuai dengan apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita cita2kan.

Frekuensi itu hanya mampu menarik frekuensi-frekuensi lain yang sejenis/sesuai. Sama dengan gelombang radio, AM tidak akan bercampur dengan FM.

Maka, akan ditemukan hasil:
1. manusia yang dalam kondisi bahagia, akan menarik banyak kebahagian lagi dalam hidupnya, juga menarik manusia-manusia bahagia yang lain.
2. manusia dalam kondisi positif, akan menarik banyak aura positif lagi dalam hidupnya, juga menarik manusia-manusia positif yang lain.
3. manusia yang mampu menghargai dirinya sendiri, akan menarik banyak manusia lain lagi yang akan lebih menghargai dirinya.
4. manusia berwawasan luas, pintar, berkepribadian, akan cenderung menyukai manusia yang juga berwawasan luas, pintar, dan berkepribadian.

Kebalikannya,
1. manusia yang dalam kondisi sedih, akan menarik banyak kesedihan lagi dalam hidupnya, juga menarik manusia-manusia sedih yang lain.
2. manusia dalam kondisi negatif, akan menarik banyak aura negatif lagi dalam hidupnya, juga menarik manusia-manusia negatif yang lain.
3. manusia yang tidak bisa menghargai dirinya sendiri maka akan menarik banyak orang lagi yang tidak bisa menghargai dirinya
4. manusia berotak dangkal, berpandangan sempit, dan tidak memiliki ketegasan, akan cenderung menyukai manusia yang juga berotak dangkal, berpandangan sempit, dan tidak memiliki ketegasan.
Semuanya terjadi karena hukum tarik-menarik, disadari atau tidak.

Manusia punya akal, mereka cenderung pemilih. Artinya, mereka akan memilih sesuatu atau seseorang yang sama dengan dirinya. Disadari atau tidak. Kemana akalnya berjalan, maka kesitulah dia akan bergerak.

Manusia cerdas yang berorientasi maju, akan menarik manusia-manusia lain yang sejenis, untuk memotivasi diri sehingga bisa lebih baik. Juga agar tujuan mereka tercapai. Mereka akan berpendapat praktis: bersama orang yang berbeda pemikiran, justru malah akan memperhambat kemajuan mereka.

Kondisi jiwa, dalam hal ini masalah kegalauan hati, disadari atau tidak juga akan menarik frekuensi lain yang sejenis. Ketika seseorang depresi, ketika seseorang beraura negatif, maka apapun yang dia lihat, apapun yang dia alami, semuanya akan diterjemahkan secara buruk. Dan itu akan menambah semakin banyak keburukan lain ke dalam dirinya.

Ketika seseorang pesimis, maka apapun yang dia lihat adalah buntu. Tidak akan ada jalan keluar karena pikirannya berhenti pada kata: SEMUANYA AKAN SIA-SIA DAN GAGAL.

Dan sebaliknya…

Begitulah otak manusia berjalan.
Seseorang harus mampu mengubah frekuensinya dengan mensugesti diri dengan hal-hal yang positif.
Ketika kita bisa berjiwa positif, maka jalan akan terlihat luas dan hidup terasa lebih menyenangkan. Manusia berjiwa positif akan selalu mampu menghargai pendapat orang lain, sebaliknya orang berjiwa negatif tidak pernah bisa menghargai pendapat orang lain.

Juga untuk masalah jodoh, ketika si B tidak berjodoh dengan si A, mungkin karena si A bukanlah orang yang baik untuk si B.
Dalam arti mereka tidak satu visi dan misi, mereka tidak satu tujuan, mereka dua orang yang berbeda frekuensi yang kalau bersama, justru akan menghancurkan keduanya. Karena gak nyambung tapi dipaksa.

Beberapa pendapat klise yang sering kita dengar mungkin benar adanya: orang baik akan dapat orang baik juga. Berteman dengan tukang minyak wangi akan jadi wangi, berteman dengan pandai besi akan jadi kasar.

Dan yang paling penting, ada bebera ayat dari Al-Qur`an dan hadist yang menjadi dasar penelitian kami :
- Aku sesuai sangkaan hamba-hambaKU…
- Bahwa sebagian dari perasangka adalah dosa…
- Su`udzon adalah seburuk-buruknya fitnah…
Arti ayat Al-Qur`an itu benar adanya.
Tanpa disadari, perasangka kita akan mengeluarkan aura kita. Ketika kita berprasangka buruk, maka semuanya akan menjadi buruk. Ketika kita berpikiran negatif pada Sang Pencipta, maka semua takdirNYA akan terlihat buruk. Itulah kenapa Islam mengajarkan kita untuk berprasangka baik kepada apapun.
Karena pada dasarnya pemikiran kita akan membentuk kondisi kita.

So, mulai sekarang, jangan putus asa. Selalu akan ada jalan bagi mereka yang mau berpikir baik.

NOTE:
makasih buat kedua teman saya yang selalu mau mendukung setiap langkah saya dan membuka paradigma baru bersama-sama.
ayo kita berubah menjadi lebih baik!
sepeti tagline Susu Bendera : Berubahlah untuk maju!!
juga seperti Surya Slim L Perubahan itu perlu!!
juga kayak katanya sutrisno bachir: Hidup adalah perubahan!! :D

Tidak ada komentar: