Senin, 21 Desember 2009

Sempurna itu mustahil

Tulisan ini tidak bermaksud untuk personal-attack kepada siapapun, harap maklum. Ada banyak alasan kenapa saya lebih memilih agar blog saya tidak menampilkan komentar dari para pembaca. Bukan karena saya tidak butuh, tapi karena bukan itu tujuan saya menulis. Tulisan saya adalah bentuk eksistensi sebagai manusia yang kadang tidak bisa bicara dengan mulut. Beberapa seniman menggunakan musik, lagu, lukisan, puisi atau bahkan film. Untuk mengkreasi sesuatu yang sebenarnya tidak bisa mereka kemukakan. Atau bahkan sebuah film, dibuat untuk menciptakan sesuatu yang tidak mungkin ada di dunia nyata. Tidak semua dari para penulis, pelukis, musisi atau sutradara canggih itu membutuhkan komentar. Yang mereka tau hanyalah mereka hidup dan berkarya. Komentar membuat kita menjadi terkenal, tapi kita bisa saja mengomentari sesuatu yang tidak terkenal, sehingga saya idem dengan apa yang dibilang dewi lestari, terkenal belum tentu berkarya.

Banyak yang menjadi silent reader, saya tidak peduli. Komentar, baik atau buruk, seharusnya tidak menghentikan langkah seseorang. Dikomentari atau tidak, tidak menjadikan manusia itu "hilang" toh itu lebih baik daripada diam.
Banyak dari kita yang belum bisa menerima perbedaan pendapat. Banyak dari kita yang segera antipati hanya karena arogansi sesaat. Contoh kasus luna maya yang jelas2 ada pemicu-nya kenapa dia bisa berbuat se"kasar" itu. Kasus Prita yang juga pasti ada sebabnya kenapa dia sampai menulis di internet tentang RS yang bersangkutan. Dan banyak lagi yang lain.

Sebagian masyarakat yang "kata"nya digerakan oleh media untuk mendukung atau mencela dua orang tersebut, terus memberikan reaksi. Menurut saya itu bukan dorongan media, media hanya memaparkan fakta, selebihnya, masyarakat sendiri yang menilai. Masyarakat kita masih punya nurani, itu jelas. Banyak simpati yang mengalir ke dua orang tersebut, adalah bukti bahwa nurani memang tidak bisa dibohongi.

Itu hanya contoh dalam skala besar. Beralih ke contoh kehidupan sehari-hari. Saya ingin bertanya, dimanakah kita bisa menemukan manusia yang 100% sempurna? Manusia yang bisa mengatakan kepada manusia yang lain bahwa dirinya lebih baik dari orang lain? Manusia yang tidak pernah mendapat cibiran atau perlakukan tidak adil dari lingkungannya? Dimana ada yang seperti itu?

Terkadang kita menjadi sangat lebay ketika kita berharap lawan bicara akan bereaksi seperti yang kita inginkan. Kita akan me-reject dengan segera kalau ternyata dia menunjukan sikap yang jauh dari yang kita duga.
Sadar atau tidak, ketika kita berbuat demikian, kita menjadi tidak manusiawi. Bahkan untuk sebuah keluarga pun, tidak bisa kita memaksakan kakak sesuai dengan keinginan adik, ayah sesuai dengan keinginan ibu. Apalagi di lingkup sosial yang lebih serba "siape elo?!" Manusia punya jalan hidup sendiri, punya pikiran sendiri, punya keinginan yang tidak bisa dikendalikan orang lain. Itu jelas. Setiap manusia adalah pemimpin, khalifah, yang pasti punya cara-cara sendiri dalam memimpin hidupnya.

Mari kita bicara, ringan, dan tidak menggurui. Mari kita bertukar pendapat, dengan tidak saling menyerang. Mari kita terus disini kalau kita peduli. Tidak ada yang membenarkan tindakan kasar, tidak ada yang peduli entah anda mau berbuat seradikal apa, tidak ada hubungannya dengan kita. Tapi manusia itu punya nurani. Kita akan melihat sebab-akibat dari reaksi seseorang dengan bijak. Tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak ada tindakan kasar kalau kita tidak dipancing lebih dulu. Mereka yang masih mau peduli adalah bukti nurani itu masih ada.

Mencoba mengingat kesalahan sendiri tidak pernah menjadi sesuatu yang salah. Pernahkah kita berpikir mungkin reaksi negatif dari oranglain itu berasal dari kita sendiri?
munkinkah dia yang selama ini menjadi partner kita sebenarnya sudah lama memendam rasa sebel pada sikap kita, lalu kemudian dimuntahkan karena sudah tidak sanggup menampung? bukankah itu artinya dia lebih sabar dari kita? dia lebih bisa menjaga perasaan kita sekian lama, sampai2 dia tidak memuntahkan amarahnya begitu kita salah.
Pernahkah berpikir bahwa setiap manusia selalu punya sisi baik, tapi kenapa sulit sekali bagi kita untuk mengingat itu?
dan mungkinkah, sebenarnya, kita sendiri yang tidak siap dengan beragam reaksi oranglain?

Saya tidak mengatakan kalau di luar negeri sana, orang sudah begitu bebas, tidak ada waktu untuk mengurusi perasaan orang lain. Saya tidak tahu, karena saya toh tidak bisa membaca apa yang sebenarnya ada di hati setiap orang. Apakah perasaan acuhya adalah sikap yang ada sejak lahir, kurang rasa empati, sedikit simpati, sibuk, atau memang begitulah cara mereka memperlakukan orang lain.
Saya pun tidak ingin berkomentar. Bagi saya, itu keberagaman cara hidup yang menarik untuk diperhatikan. Untuk ditiru? belum tentu cocok.
Saya berangkat dari kultur masyarakat yang tidak semuanya bagus, tidak juga semuanya jelek. Saya suka dengan toleransi, gotong royong, empati dan tutur bicara yang beradab. Meski kadang toleransi itu menjadi "suka ikut campur", gotong royong itu menjadi "ngurusin urusan orang lain", empati itu menjadi "sok peduli" dan tutur bicara yang beradab itu menjadi "munafik"

saya tidak ingin memikirkan perubahan makna kalimat-kalimat itu. Buat apa, toh manusia punya saringan sendiri untuk memilih mana yang baik mana yang salah. Tapi tetap, pada dasarnya, semuanya ingin berbuat baik. Ketika kita bilang "oh ini bagus ya" atau "oh nggak apa-apa, itu nggak salah kok" bukan salah kita kalau nanti lawan bicara kita punya pikiran "duh munafik, bilang aja ini jelek dan salah!"
itu juga bukan urusan kita, wong niat kita cuma ingin bicara sopan yang tidak melukai hati kok. Kalau nantinya timbul reaksi macam-macam, itu bukan urusan kita. Yang jelas, maksud kita baik.


Lagipula, tidak semua masyarakat kita siap dengan "kecuekan" orang-orang barat. Ketika kita dengan PD-nya, langsung tidak peduli ketika ada orang bicara nggak jelas, atau langsung pergi ketika saya tidak didengarkan, atau langsung bilang "jelek" pada apa yang saya anggap jelek...
apa yang seringkali kita terima? di cap sombong, di anggap negatif, di anggap tidak berselera. See? kita mengagung-agungkan cara hidup orang barat, kita cuek, tapi marah kalau dicueki, kita bisa dengan gampang menyerang pendapat orang lain, tapi marah kalau diserang, kita berbuat seenaknya, tapi marah kalau diperlakukan seenaknya.

Sekali lagi, itu bukan masalah kita tinggal dimana. Karena sesungguhnya mental dan sikap itu tidak pernah tergantung dari tempat dimana kita tinggal. Itu murni berasal dari kualitas kita sebagai manusia.

Manusia itu manusia, salah, khilaf, berprestasi, anjlok, baik, untung, rugi, negatif, positif, itu manusia. Tidak ada yang sempurna, bahkan untuk karya yang diusahakan sesempurna mungkin pun pasti ada cacatnya. Ibu saya pernah bilang, "manusia sempurna karena punya kelebihan dan kekurangan, kalau cuma serba lebih aja, serem juga kali" karenanya, sempurna itu mustahil, lalu apa salahnya mencoba bersikap empati? memaklumi kesalahan itu sebagai bentuk wajar kita sebagai manusia. Jangan mengharapkan lebih dari manusia, kita toh sama seperti Mang Wawan, tukang sayur langganan bu kos, cari rejeki juga, sama seperti Bu Sayang, tukang baso goreng langganan saya, sama pengan bersikap ramah juga, sama seperti Britany Murphy, akan mati juga, sama seperti Menteri, kita sekolah juga, sama seperti anda, kadang berbuat salah juga.

Tidak adil rasanya jika kita menghakimi seseorang hanya karena kita tidak bisa menerima reaksi dan sikap hidupnya.


*sekali lagi, ini bukan untuk menyerang siapapun, kalau ada yang merasa, maaf...

Rabu, 16 Desember 2009

aku dan dia

Bukan, jangan salah sangka dulu. Aku ini termasuk yang paling malas nulis soal laki-laki di blog. Bukan karena aku tidak punya, aku punya pun, akan kupikirkan 10 kali dulu kalau harus mengeluarkan semua perasaanku untuknya di depan umum. Baik itu benci, sebal, marah, atau kangen. Itu norak sekali menurutku. Yah, menurutku.

Ini tentang lelaki, tapi bukan yang berhubungan dengan kata senorak "pacarku" atau "cowokku"
aku punya banyak stok laki-laki dirumah, ada dua adik laki-lakiku, sepupu, om, dan kakek. Silahkan pilih. Menulis cinta tentang mereka membuatku merasa nyaman. Karena setidaknya seumur hidupku, aku mengenal mereka, mereka keluarga, dan untuk saat ini, mereka layak di siram berjuta-juta cinta dariku.

Laki-laki ini ayahku.
Harus kuakui, meskipun kadang sangat gaptek sebagai akibat lahir tahun 60an, ayahku orang yang sangat mengagumkan. Dia banyak kekurangan dicara bicara dengan anak dan cara mengoperasikan komputer, tapi dia luar biasa canggih dalam berhubungan dengan orang lain dan bermain gitar, dari elektrik sampai kentrung.

Ayahku pandai masak nasi goreng, tapi jangan sampai menyuruh dia masak Gulai Kambing. Aku tidak yakin, karena jam terbang masaknya hanya di seputaran indomie dan nasi goreng. Jangan suruh dia bikin bakso, ayahku lebih suka beli daripada bikin. Dengan alasan praktis dan tentunya cari aman karena jangankan dia, aku pun tidak bisa membuat bakso. Aku memang ahli dalam hal mengunyah dan memamah biak, tapi masak, jelas bukan bidangku. Ini faktor genetik yang diturunkan ibuku yang tidak suka masak, serta ayahku yang kemampuan masaknya sama standarnya dengan Farah Quinn ketika berumur 4 tahun.

Perhatian ayah pada ibu juga membuatku terharu. Sekian tahun menikah, adalah prestasi tersendiri bagi mereka, hingga membuatku mengidamkan sosok lelaki seperti ayah, yang kalau bisa, menjadi jodohku nanti. Ayah yang selalu menerima ibuku apa adanya meski kadang protes kalau melihat kaki dan perut ibu yang akhir-akhir ini bengkak. Tapi selama masih banyak klinik akupuntur dan dokter gizi, ayahku tidak perlu khawatir. tapi ibuku punya alasan yang logis dalam hal kegemukannya. Dia baru saja melahirkan anak keempat ayahku. Sedangkan aku? kegemukanku jelas karena faktor obat penyeimbang hormon, cokelat, nasi padang, batagor, dan siomay.

Tidak selamanya aku akur dengan ayahku. Ada banyak kata yang tidak pernah bisa diucapkan sampai sekarang. Seperti ada tembok yang besar seukuran tembok besar China kali tiga diantara kami. Meski kami tahu, kami saling menyayangi. Saling takut kehilangan, saling merasa tersakiti melebihi apapun jika salah seorang diantara kami sakit. Aku menyayangi ayahku, lebih dari yang aku tahu. Aku hampir tidak berani melawan ucapannya. Aku menyilahkan dia makan lebih dulu baru kemudian aku makan. Kadang aku masak, dan dia tidak pernah mencela masakanku meskipun dia tahu itu mengancam kesehatan perutnya. Dia hanya akan mengunyah dalam diam, lalu mungkin berharap seandainya dia berada di tempat lain.

Mungkin ayahku tidak seperti ayah Andrea Hirata yang sejak andrea kecil, betapapun bandelnya, dia tetap yakin, anaknya akan jadi "orang" suatu hari nanti. Ketika aku bandel, maka ayahku akan semakin ketakutan, kalau2 aku tidak akan pernah jadi "orang" karena begitu banyak keraguan dalam dirinya tentangku.
Ada banyak curhatannya pada ibuku tiap hari.
Ada banyak kekhawatiran yang kadang diucapkan secara sengak. Tapi ada juga usaha untuk yakin dalam setiap keraguannya.

Ada banyak air mata ketika aku mengetahui itu. Antara marah, tersinggung, dan terharu. Dan ada banyak doa setelahnya, karena ternyata ada begitu besar rasa takut dihatiku, takut kehilangan ayahku...

Banyak hal yang tidak akan pernah selesai aku tulis tentang ayahku. Tentang cueknya dan perhatiannya yang coba dia mix jadi satu. Bukan campuran yang memabukan seperti es teler, hasil mix-nya membuatku kadang ingin minum Paramex tiap hari. Tapi bagaimana pun, aku cinta dia. Aku cinta ayahku... Dan mungkin perusahaan Paramex juga cinta dia, hehe

Sabtu, 05 Desember 2009

tentang film

Bukan aku namanya kalau nggak suka cela sana, cela sini. Suka teriak-teriak kalau udah nunggu orang lebih dari 20 menit. Maki-maki kalau sedang mengantri di ATM dan orang yang lebih dulu masuk nggak keluar-keluar, seolah-olah mengoperasikan mesin ATM sama merepotkannya dengan menerbangkan pesawat Apolo ke Bulan. Paham kan dengan orang-orang kampungan yang tidak punya toleran dan seenaknya membuat kita menunggu lama. Mereka kira ATM itu milik tetangga mereka?! Oh ya ampun, ada apa sih dengan orang-orang ini...

Dan ada apa juga denganku? Detik-detik menjelang sidang akhir di kampus, aku tiba-tiba merasa kalau hidup ini menyakitkan. Sama menyakitkannya dengan ketika aku harus mendapati kenyataan paling payah dalam hidup: nonton New Moon.
Bagaimana bisa aku terjebak untuk menonton permainan tolol yang sama sekali nggak asik antara vampire pedofilia, cewek belia idiot, dan manusia serigala kurang kerjaan.

Aku tau, kemungkinanku untuk membuat film yang lebih berguna dari New Moon itu sama dengan kemungkinan manusia hidup di planet Pluto. Aku tau aku tidak mungkin menciptakan imajinasi yang lebih keren dari Leonardo-DiCaprio-yang-entah-kenapa-hanya-Tuhan-yang-tahu-tiba2-melamarku.
Ya, aku sudah lama mengimajinasikan itu. Mengerikan memang. Tapi aku anggap itu wajar, aku yakin, ratusan gadis lain pernah berimajinasi lebih mengenaskan dari imajinasiku, seperti: jadi pembantu Arie Wibowo misalnya.
Karenanya, tidak mungkin sekali aku bisa berimajinasi seperti pengarang New Moon. Aku hampir mengatakan siapapun yang membuat cerita itu, masa kecilnya sangat suram, hingga dia jadi pecandu coklat Cadburry dan tayangan fiksi. Bagaimana munngkin orang yang sadar akan bahaya kejang otak bisa membuat cerita separah itu?

oke maaf, terlalu sarkastik. Sungguh, aku benar-benar hampir memikirkan kemungkinan tersebut ketika dengan sangat tidak sopannya nasib membawaku menonton film yang sejak jutaan tahun lalu aku hindari. Film itu jelas menjual mimpi, tentang anak remaja di daerah terpencil yang mendambakan seorang Mr. Right, dan akhirnya muncullah si vampire yang entah kenapa, tiba-tiba jatuh cinta dengan anak remaja tersebut. Lalu cerita menjadi kurang asik kalau cuma berhenti sampai disana, diciptakanlah manusia serigala yang juga punya hati dengan anak remaja itu. Terjadilah kisah cinta segitiga tanpa konflik yang sangat menegangkan.
Oh ya Tuhan, rasanya ingin sekali melempar layar bioskop pake sepatu.

Tapi jelas itu bukan salah layar bioskopnya, bukan juga salah gadis-gadis remaja kecepetan puber yang selalu teriak-teriak pas vampire yang menurut mereka ganteng muncul, bukan juga salah sutradara yang sudah dengan khilaf-nya memvisualisasikan cerita bodoh itu, bukan juga salah si pengarang cerita karena aku masih yakin dia menderita tekanan batin akut sampai bisa-bisanya membuat cerita seperti itu.

Itu semua bukan salah mereka. Tapi salahku. Pertama, harusnya aku tanya dulu film apa yang akan ditonton ke teman-temanku sebelum dengan serampangannya datang telat dan tanpa pikir panjang masuk bioskop, ya Tuhan...itukan memang rencana mereka, menjebakku. Kedua, harusnya aku segera menelpon ambulance waktu film sudah berjalan 15 menit, itu bisa mencegah migren berkepanjangan yang aku alami pasca keluar dari gedung bioskop. Ketiga, harusnya aku mengingatkan si sutradara untuk tidak lupa memberi peringatan akan bahayanya kata-kata dalam film ini, seperti: Bella, you give me everything by just breathing...
Yak, kata-kata manis dengan kadar gula 170% yang bisa membuat kita terserang diabetes itu ada disepanjang film, oh andai saja aku tau nomor telpon Si Pak Sutradara. Keempat, jelas ini salahku yang selalu cuma bisa maki-maki.

Aku yang cuma bisa komentar dan mengumpat "film keparat!!!" ini jelas sangat salah karena tidak bisa menikmati seni yang ditawarkan New Moon. Sungguh, ini bukan berati aku iri dengan karakter si cewek yang begitu beruntung di perebutkan dua laki-laki yang kata orang-orang keren itu. Bukan. Karena pada dasarnya aku lebih suka sendirian daripada harus punya pacar vampire dan manusia serigala. Sangat tidak aman sekali bukan.
Aku yakin adanya aku yang sekarang menjelek-jelekan film ini adalah karena aku memang payah, tidak bisa menghargai seni, selera rendah, dan sangat tidak bisa diharapkan sampai-sampai cuma bisa komentar.

Tidak apa-apalah.
setidaknya aku masih bisa hidup dengan 87% sifat menyebalkan ini. Meskipun diam-diam aku bertanya, apakah aku satu-satunya manusia paling konyol yang pernah diciptakan?

tentang orang-orang

Kalau ada lomba siapa yang paling ahli dalam hal menyiksa diri sendiri, aku pasti akan keluar sebagai pemenang. Aku sendiri ketakutan kalau2 sebenarnya aku ini seorang masokis, meskipun demi Tuhan, melihat pisau saja kadang aku takut. Seperti sore ini, aku tau aku tidak seharusnya keluar kosan, hujan dan bokek. Dua hal yang menyedihkan. Tapi seolah keadaan itu belum cukup membuatku sadar untuk tetap tidur saja dikamar kosku, aku beranjak keluar. Dengan segenap ketololan yang sudah kuhapal karena selalu hidup dalam diriku, aku menghabiskan saja sisa-sisa uang terakhirku membeli yoghurt dengan harga sialan.

Juga dengan idiotnya aku pergi ke kawasan Anti Single, Ciwalk. Sudah pasti aku jadi satu-satunya manusia yang berjalan sendiri di tempat terkutuk itu. Ratusan juta pasangan berkumpul dan saling menjijikan diri satu sama lain. Oh ya Tuhan, ada apa denganku ini, kenapa jadi sangat sarkastik.
Bahkan dengan terang-terangan aku memperhatikan mereka dengan culas, seolah-olah aku adalah seorang pendeta dan mereka sangat salah karena sudah bergandengan tangan didepanku, karena bagiku bergandengan tangan itu dosa besar kedua setelah membunuh babi hutan.

Memang aku masih cukup manusiawi, tersenyum dan berusaha seceria mungkin, padahal dalam hati ingin cepat2 pulang kekosan, meratapi kesalahan, merasa sendirian, lalu bunuh diri dengan bahagia.
Banyak pasangan, mulai dari yang domestik sampai turis, datang ke tempat laknat itu. aku sendiri heran kenapa aku menginjakan kakiku disana. Jelas2 itu buang2 waktu dan hanya membuat jumlah dosaku semakin bertambah, karena:

1. Ketika melihat pasangan turis berambut blonde yang mesra, aku tersenyum ramah, namun dalam hati teriak "brengsek!!"

2. Waktu mau menyebrang jalan, aku melihat pasangan ABG yang memuakan naik motor, aku tersenyum ramah, sambil teriak sekencang-kencangnya dalam hati "mudah-mudahan motornya mogok!!"

3. Di dalam angkot, melihat pasangan kekasih yang laki-lakinya merupakan perpaduan antara vokalis Kerispatih dan Dono, aku tersenyum ramah pada si perempuan, dan dalam hati tertawa puas "hanya Tuhan yang tahu kenapa kamu belum memutuskan laki-laki senorak itu kawan, oh ya Tuhan, apa maksudnya dia pegang2 begitu, inikan tempat umum. Apa kalau mukanya begitu, maka kelakuannya juga harus mesum ya?!"

4. Angkot sempat berhenti sekitar 500 jam saat menunggu dua gadis SMA yang menganggap jalanan Cipaganti adalah Catwalk. Mereka berjalan dengan kecepatan siput supersonik. Aku tidak segan2 memasang muka akan-kutendang-kamu pada dua gadis tengil itu. Mereka memang melakukan segalanya dengan lambat, duduk pun lambat, lalu mereka saling tatap, dan tersenyum dengan lambat, aku bersumpah tadi dalam hati aku teriak "dasar lesbian!!!"

Sungguh aku tidak bangga dengan cara pandang mengerikanku ini terhadap orang-orang yang sudah dengan menyebalkannya punya pasangan hidup. Aku tidak bangga, tapi tidak juga menyesalinya. Aku tau, aku ini gabungan mnyedihkan antara acara Sesame Street dan Sinetron Intan.Berusaha seriang mungkin, padahal dalam hati sangat dangdut.
Aku bahkan hampir mengagumi tingkat munafik-ku yang luar biasa ini. Bagaimana mungkin aku bisa menipu diri sendiri, padahal dalam hati menjerit ingin diperhatikan juga.

Sekarang uangku sudah habis. Sekedar untuk membuktikan betapa menyedihkannya aku berada dikosan sepanjang hari tanpa ada satupun pesan masuk ke handphone, aku sampai memutuskan untuk jajan dengan uang seadanya yang sungguh, itu adalah hal yang tidak perlu, ditambah dengan jalan2 di daerah terkutuk yang kusumpahi habis-habisan biar cepat bangkrut.
Kadang aku memang menyebalkan, termasuk terhadap diriku sendiri. Aku tahu segalanya sudah cukup mengerikan, tapi aku juga ingin tantangan, apakah aku masih bisa bertahan jika keadaan memburuk dua kali lipat. Itulah yang selama ini aku lakukan, tantangan bodoh untuk diri sendiri, padahal aku tahu, bahkan diriku sendiri pun tak sudi memuji jika aku menang.

Jumat, 04 Desember 2009

tentang itu

Kalau akhir2 ini aku sering menuliskannya dengan agak sebal, itu sama sekali tidak mengubah apapun, karena pada dasarnya aku dan ibuku selalu baik2 saja. Terkadang aku justru senang dengan hubungan kami yang unik, dekat, dan perbincangan kami yang asik, mulai dari masalah penting seperti: apakah sebenarnya yang membuat Irwansyah putus dari Acha Septriasa. Sampai masalah tidak terlalu penting seperti: berapa harga kawat gigi Acha Septriasa? (Sepertinya dua-duanya nggak penting ya)

Obrolan kami bisa mencakup segala aspek, ibuku akan dengan sangat lihai bertukar cerita tentang masa muda nya yang tidak begitu menyenangkan tapi bebas polusi, bisa juga kami berdiskusi tentang pada usia berapakah Mike Tyson memutuskan untuk botak?
aku pikir, berapa banyak anak-anak perempuan di dunia ini yang bisa punya hubungan semenyenangkan itu dengan ibu mereka? aku pantas bersyukur untuk yang satu ini.

Ibuku hanya tegang akhir2 ini, karena meskipun aku tau, dia berusaha setengah mati untuk menerima kenyataan kalau sebagian besar teman2 sekolahku sudah menikah dan hidup bahagia, tapi tetap saja masalah itu seakan menjadi paku payung di sepatunya.
untuk ketabahan luar biasa beliau yang dengan sangat sabar menghadapi anak perempuan sulungnya ini, rasanya tak berlebihan jika aku menghadiahinya berkarung-karung sayang setiap hari.
aku tidak menyalahkan sikapnya yang terkadang uring2an, mengingat dia selalu memikirkan aku setiap kali melihat majalah wanita, membuatku yakin, ibuku hanya ingin yang terbaik. Aku tidak pernah lelah mendengarnya berpendapat tentang baju apa yang sepantasnya aku pakai, aku tidak pernah menghalangi niatnya untuk mengkreasi baju apapun bentuknya itu, hanya agar aku terlihat menarik dimatanya.
buatku, itu semua menyenangkan, kecuali bagian dimana dia harus dengan terus terang berkomentar kalau aku ini tidak begitu menarik.

Sudah lama sekali aku tidak memikirkan cinta. Mungkin sebenarnya aku tidak pernah merasakan itu sama sekali. Aku justru ngeri kalau harus berdiskusi tentang ini. Cinta sejati, saling mengerti satu sama lain, hidup bahagia selamanya...buatku terdengar seperti legenda sangkuriang dan candi prambanan. Cantik, indah, menghanyutkan, tapi diragukan kebenarannya.

Ibuku sendiri yang mengajarkan aku untuk menjadi kuat, meski aku tau diam2 dia khawatir dengan status lajangku kalau2 itu akan jadi permanen. Menurutnya, melibatkan emosi dalam hubungan duniawi seperti kerja, cinta dan sosial, itu sama berbahanya dengan milkshake coklat bagi penderita diabetes akut.
Sistem pertahanan tubuhku sendiri berbanding terbalik dengan kemampuan kerja otak. Sistem pertahanan itu akan dengan sangat otomatis dan cepat menolak apapun yang mungkin mengancam kesehatan jiwaku, seperti: terlibat cinta dengan laki-laki.
itu yang kadang membuatku mengutuki diri sendiri, karena ternyata aku sendiri yang menolak kehadiran sesuatu yang mungkin indah.

Aku memang tidak akan menangis dengan perpisahan, kalau2 nanti aku mencoba untuk pacaran dan hubungan itu tewas ditengah jalan. Aku hanya akan berusaha menahan diriku untuk tidak menyemprot mulut dengan Bayfresh.
Kejadian itu tidak akan bertahan lama, aku orang yang pelupa. Hanya saja, aku tidak akan pernah sudi pacaran lagi.
Ibuku yang uring2an tiap kali mengingat statusku sambil melihat anak temanku yang sudah berumur satu tahun, akan bersikap sama. Ibuku tidak akan dengan histeris memintaku cepat2 menikah, hanya dia tidak akan pernah bisa tidur nyenyak sampai dua bulan kedepan. Lalu ayahku yang cuek tapi diam-diam perhatian, akan mulai menasehatinya macam2 sampai ibuku merasa "tenang, semuanya akan baik-baik saja"

Sikap acuh yang kutebak diwariskan ayahku ini, terkadang membuatku selamat ketika harus berbohong (baca: pura2 senang) ketika melihat banyak pasangan berusia sepertiku jalan2 di mall, mereka bergandengan, tertawa, atau keduanya.
Aku akan tersenyum meski dalam hati ingin sekali melempar mereka ke pemukiman suku kanibal di pedalaman Afrika yang sudah tiga tahun tidak makan.
Aku cukup ahli dalam hal ini. Sampai aku menyadari, itu bukan sikap cuek, tapi sirik tertahan. Aku akan menyelamati mereka dan berharap untuk kebahagiaan yang lama meskipun hatiku mengumpat sejadi-jadinya.
Munafik? mungkin. Itu sama saja dengan kalau kamu melihat wanita cantik, tinggi langsing, dan dalam hati kamu berdoa semoga dia tolol setolol-tololnya supaya kamu bisa dengan tanpa rasa bersalah meremehkannya habis-habisan.

Rumus untuk kasus ini biasanya singkat dan menyebalkan, "hidup itu tidak pernah adil" entah kenapa aku percaya kata2 bodoh ini. Aku sendiri tidak pernah bisa percaya dengan kisah cinta platonik maha dahsyat yang akan membuatmu menikahi siapapun itu yang kamu pacari hanya setelah sebulan pacaran. Kalau kamu cukup beruntung karena ternyata pacarmu itu ganteng, maka kamu akan menikahinya secepat yang kamu bisa, besok pagi paling lambat. Lalu setelah sekitar tiga ratus tahun berumah tangga, perasaan kamu terhadapnya masih sama seperti saat kamu disengat cinta untuk pertama kali.
demi Tuhan.
tidak ada yang seperti itu.

Cinta akan menjadi "kebiasaan yang nyaman" sampai kamu lupa, sebenarnya rasa itu masih ada atau tidak. Yang biasanya tidak peduli pada bentuk badan, maka setelah kira2 seratus lima puluh tahun berumah tangga, kamu akan dengan gampang mengatakan kalau sebenarnya kamu tidak pernah menyukai badannya yang terlihat seperti Winnie The Pooh. Kamu tidak akan takut dia pergi karena "kebiasaan yang nyaman" akan membuatnya berpikir ulang untuk mencari wanita lain.
Cinta akan menjadi sebuah "kewajaran" sampai kamu tidak bisa berpikir adanya kemungkinan kamu bersama laki-laki lain. Karena keberadaannya bersama mu adalah sesuatu yang memang sudah sewajarnya. Kamu tidak akan pernah membiarkan dirimu sendiri keluar dari kewajaran yang akan membuatmu terasing dari peradaban, bukan?

Cinta akan menjadi hitungan kalkulatif tentang umur. Sebagian dari kita akan dengan mudah melepas masa lajang demi menghindari cibiran tetangga yang mungkin sama menyebalkannya dengan para pedagang Arab di Tanah Abang, yang diam2 berdoa supaya kamu jadi perawan tua. Meskipun kamu tidak yakin dengan apa yang bisa ditawarkan lelaki itu untuk masa depanmu, tapi setidaknya pernikahan tersebut akan membuatmu menang, dan tetanggamu cemberut ketika harus mengakui "iya ya, kamu akhirnya laku juga" yang mana akan membuatmu mendapat 500 poin dalam acara saingan itu.
Kamu tidak akan memikirkan bagaimana hidupmu dan pasanganmu sampai lima tahun kedepan. Apa yang akan dia katakan kalau kamu minta kenaikan uang bulanan karena harga2 semakin naik?
a) akan kuusahakan sayang, itu sebabnya aku berkerja keras
b) jangan minta apa2 lagi, atau itu akan memberiku banyak alasan untuk segera menceraikanmu.

Cinta akan berubah menjadi pasar gengsi. Bagaimana latar belakang keluarga atau pendidikan calon pasanganmu adalah harga mutlak yang akan memberimu kebanggaan tiap kali kamu bertemu teman2mu. Kalau dia berasal dari keluarga sekaya Bakrie, maka meskipun kamu tau dia begitu mengerikan karena punya kebiasaan makan mie dari hidung, kamu tidak akan pernah "tega" memutuskannya. Kalau dia lulusan Harvard, maka meskipun dia seorang kutu buku yang sama sekali tidak seru, kamu akan mengingkari akal sehatmu dan mulai berpikir "siapa yang butuh tantangan, hidup ini sudah cukup seru tanpa perlu pria seru!" dan kamu akan memaafkan dirimu sendiri seandainya suatu saat kamu mati bosan. Paling tidak, status sebagai istri si lulusan Harvard akan menjadi cerita mengharukan bagi cucu-cucu mu kelak.

Tentu saja semua yang kukatakan itu omong kosong. Itu hanya karena aku tidak ingin mengakui kalau aku kalah, dan betapa bosannya aku terus-terusan ada di pihak yang kalah. Tapi juga karena aku terlalu menyebalkan, aku tidak akan pernah mengakui itu semua, aku biasanya memang akan berkomentar demikian. Biarkan saja aku bercerita macam2 tentang bahaya cinta bagi kesehatan, biar para pasangan itu putus. Mampus.
Aku tidak menyangka aku punya sifat semengerikan ini. Salah seorang temanku bahkan sampai dengan gamblangnya mengatakan kalau aku terlalu banyak berhalusinasi. Aku takut menghadapi sesuatu yang buruk sambil diam2 terus mengharapkannya terjadi. Aku tidak yakin akan adanya kisah cinta picisan yang meledak-ledak karena aku tidak pernah bisa mempercayainya.

Tidak ada cara untuk 'percaya' selain 'belajar percaya'
tapi dengan gengsi setinggi gunung Himalaya, aku lebih suka minum teh manis campur dua pecahan kaca daripada harus percaya pada hal yang selama ini mati-matian aku hindari.
Aku memang tidak akan menolak saran itu mentah-mentah, hanya menggertakan gigi dan menderita dalam diam. Aku tidak akan dengan kurang ajar mengacuhkan saran seorang teman yang sungguh-sungguh, hanya aku akan berharap seandainya aku berada di Moscow dan tidak perlu mendengar ocehannya.

Mungkin hal2 seperti ini sudah diramalkan Ibuku sejak pertama kali dia tau kalau dia mengandung aku. Pasti banyak pikiran negatif yang menyelimutinya sepanjang dia hamil, dan membuatnya sadar anak macam apa yang nantinya harus dilahirkan. Mungkin itulah yang membuat ibuku senewen.
karena dia pasti akan berani bertaruh jutaan dolar kalau dengan sifatku yang angkuh, sok tau, menyebalkan, dan cuek pada segala sesuatu ini akan membuat siapapun laki-laki yang sudah mengenalku selama sebulan akan berusaha melarikan diri.
Ibuku terus menerus meyakinkan dirinya bahwa aku diciptakan dari tulang rusuk calon suamiku, hingga suatu saat dia akan menuntutku untuk menikahinya sebagai alat penebus utang. Pikiran itu membuat ibuku tenang, meski dia sedikit sangsi, jangan2 laki-laki yang tulang rusuknya kucuri itu sangat baik, hingga dia mengikhlaskan saja semua hutangku padanya.

demi Tuhan
pikiran ini membuatku takjub. Lihat bagaimana cepatnya cara kerja otakmu setiap kali kamu membiarkannya berpikir negatif. Itu sama dengan menyiksa diri pelan2 dan akhirnya menjadi "kebiasaan hidup" bagimu.
aku takjub karena sampai sekarang aku belum menangisi diri sendiri, meski seringkali aku kepayahan untuk bersikap normal karena sebenarnya aku tidak pernah begitu menyukai hidup ini.
Ibuku dengan sangat bijak menyuruhku untuk dekat dengan Tuhan, untuk mengemis segala kebahagiaan yang mungkin masih ditahan untukku. Aku kira itu solusi terbaik saat ini, biarpun itu sama menyedihkannya dengan jalan2 di alun-alun kota sambil pakai kalung "Aku Putus Asa." Tapi setidaknya, aku bisa melakukan hal yang 'benar' dalam hidup. Yah, berbicara dengan Tuhan, tidak pernah menjadi sesuatu yang salah bukan?

tentang gendut

akhirnya aku ke dokter gizi juga. Aku tidak bisa berbohong kalau aku mendapat kelegaan luar biasa karena dua orang ahli di bidang gizi dan berat badan dengan jelas mengatakan "tidak ada yang salah dari tubuh anda, berat badan anda masih normal, hanya kelebihan 5 kilo, yang mana sangat wajar bagi pengkonsumsi obat penyeimbang hormon. Ada yang jauh lebih buruk dan mereka semua tidak mati sengasara hanya karena kelebihan berat badan sekitar 50 kilo"
cukup melegakan...
bahkan aku tidak diberi terapi diet atau mengkonsumsi obat pengurus yang kalau kamu telat meminumnya, maka kepastian kebenaran berat badan kamu akan naik 3 kali lipat sama dengan kebenaran kalo wakil presiden indonesia sekarang adalah Boediono.

yang bilang badanku menjurus cutbray hanya si mama tercinta yang ngeri waktu lingkar perutku naik sekitar 2 sentimenter.
menurut mama, hal itu sama mengerikannya dengan isu kiamat tahun 2012.
padahal naik 2 sentimeter menurut sebagian besar orang, sama tidak bergunanya dengan menyiram dua gelas air putih ke samudera pasifik.
orang tidak akan melihat adanya kenaikan permukaan air setinggi nol koma sepersekian inchi yang mungkin akan membuat orang-orang greenpeace kembali berunjuk rasa tentang bahaya global warming.
demi Tuhan...
itu hanya dua sentiiii...

aku segera melaporkan berita bahagia ini ke si mamah, dengan tidak lupa mengatakan ulang semua yang dibilang dokter gizi
"badan anda normal, sangat normal, masih bisa pakai baju ukuran S berarti nggak ada masalah, pinggang anda masih berbentuh, kaki masih bagus, lengan normal, perut menjurus kedepan itu karena faktor genetik. Apa perut ibu anda demikian?"

kalimat terakhir si dokter agaknya membuat mama sedikit kaget.
maka dengan tingkat kehalusan seperti biasanya, dia menjawab "jangan terlalu percaya mulut manis dokter, dia bilang kayak gitu karena nggak mau kamu stress aja"
sempurna.
singkat, dan cukup membuatku menyesal setengah mati sudah membuang 100 ribu terakhirku untuk berkonsultasi ke dokter gizi yang dianggapnya cuma 'tidak ingin membuatmu stress'
ada perasaan, kalau tidak ingin aku kesana, kenapa terus memojokanku dengan masalah dua senti itu...

aku tidak bohong, aku lega karena si dokter gizi itu tidak kelihatan seperti pembohong yang takut kalau2 aku akan ngamuk2 sampai berbusa ditempat prakteknya kalau dia bilang "anda kena obesitas, berat badan anda naik 5 kg, dan lingkar perut anda sama sekali tidak normal, saya biasa menemukan kasus seperti ini pada gajah hamil yang kena sakit gondong di selurub badan, saya tidak akan memberi anda obat apa2 kecuali arsenik kalau2 anda ingin bunuh diri"
tidak.
tampangnya sungguh2 dan malah terkesan 'ya ampun nona kuntil...anda ini membuang waktuku sekali, masalah begini saja sampai harus ke dokter gizi...wtf'

aku berpendapat demikian karena si dokter gizi dengan terang2an bilang, "yang harus diperbaiki adalah cara berpikir anda, jangan melulu memandang kalau anda ini gendut, itu justru menyiksa, karena saya yakin tidak ada orang lain yang berpendapat demikian kecuali dia terbiasa hidup dengan orang2 anoreksia"
melegakan sekali bukan.
aku sampai ingin permisi dari ruang prakteknya sebentar dan mengecek kalau2 aku salah masuk ruangan, ini ruang konsultasi gizi atau psikolog?? kenapa bijak sekali si dokter itu bicara. Yah, itu setimpal dengan harga konsultasi yang bikin aku kere 2 minggu setelahnya.

dari sebuah buku yang aku baca, penulisnya bilang "mau berat badan yang seperti apa? model2 di eropa? apa kamu tau kenapa mereka semua kurus2? itu karena para desainer itu homo!! mereka tidak mau ada tonjolan di dada dan pantat untuk semua baju rancangan mereka. Jadi mereka menetapkan standar sialan itu, kalau semua model harus kurus sekurus-kurusnya, karena wanita berisi tidak membuat para desainer tadi suka, itu sebabnya mereka diskriminatif dan hanya membiarkan para model laki-laki yang boleh berbadan besar"

aku tergelak membaca buku itu, teorinya tolol sekali.
tapi itu membuat nyaliku bangun. tidak ada yang salah dengan berat badan, bahkan kalaupun itu menjurus ke arah yang lebih buruk, misalnya dari cutbray jadi daster kupu-kupu, itu tetap bukan masalah, selama kamu tetap menjadi dirimu sendiri.
masalah berat badan tidak mungkin menyakiti kamu sampai membuatmu ingin bunuh diri. Bahkan seorang ahli gizi saja tetap berpendapat bahwa 'cara berpikir' adalah kunci untuk mengatasi itu semua, maka kenapa tidak mulai mencoba untuk mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu cantik, menarik, dan pantas memakai baju apapun yang kamu mau?

nggak mosting, cuma kirim pesen aja ke si om

Genta Maghvira 04 Desember jam 15:33

ooooooooommmmmmmmmm....u wont believe what kind of movie i watched. that was totaly DISASTER...
harusnya aku udah nyadar ya, dateng mepet2 pas film mo diputer, temen cuma bilang "M4 studio 4, kita semua udah masuk, kamu nyusul aja kalo emang telat" dengan perasaan innocent, aku masuk aja gitu ya...
sama sekali nggak liat poster judul film sebelum masuk XXI.
pas udah masuk, jeng jeeeeeeeng!!! cekressss....ada break ada kit kat!
ada jepit pengen dikepret! ternyata felemnya. NEW MOON dooooooooong!!!!!
wedaaannn....pengen telpon ambulan biar bisa segera diselamatkan sebelum kejang2 sampe mulut berbusa gara2 baru 10 menit film aja, vampire-nya udah lebaaaaaaayyyy bgt!!
jadi itu tuh cerita sejenis vampire kebanyakan make bedak, which is bikin muka dia jadi kaya pemain kabuki, padahal jelas2 lehernya item (wooooiiii itu make up artisnya nggak pernah kenal Etik Karunia gitu??? just tell my mom gitu lhoooh!!), nah si vampire ini usianya 109 tahun dan pedofilia, karena dia folinlop sama cewek najis yang horny-an berumur 18 tahun.
ya ampuuuun itu cewek....(nggak tau ya namanya siapa, lupa. bela, isabela ato ambrela, pokoknya lalalala gitu deh) masak ya, dikit2 maunya sama edward cullun (nama si vampir), dikit2 minta cium, dikit2 minta digigit aja biar bisa hidup abadi sama si edward, oh come oooonnnnn....

udah gitu, sepanjang 2,5 jam (yang menyiksaku abis2an, tapi terpaksa harus keliatan eksaitit karena adik temen aku sukaaaaaaaaaaa bgt sama ni felem) isinya tuh cuma kisah cinta lebay dengan perkara yang mengada-ada. Menonton film ini bikin sinetron TERSANJUNG kayaknya patut dapet oscar. Jelas ya...ni felem, gileeeeeeeeeeee garing abis!!

pas ulang tahun si cewek, tangannya tuh luka, nah vampir kan haus darah gitu ya, jadinya temennya si edward mau nerkam dia gitu, tapi sama si edward, si cewek lebay ini di dorong menjauh biar nggak sampe diterkam (sumpah, aku berharap ni cewek dibikin mampus aja waktu adegan dorong2an itu) nah jadinya si edward ngerasa bersalah sama si lebay, dia bilang "i cant protect u, i wont be with u again, i gotta go, and u will be just fine without me"
oh come on....109 tahun gitulooooh...masak cuma karena masalah kaya gitu aja jadi lebay!!

nah si cewek lebaynya depresi, dari oktober-desember, dia cuma bisa nulis email sama Alice (yang ini cakep bgt, kakaknya si edward) dia kayak nyeritain hari2nya tanpa edward gitu, semacam diary. soalnya semua keluarga edward cullun pergi entah kemana.

anehnya, ni cewek pake MacBook, which is, dia ngerti internet dong, dan pastinya dia tahu apa itu HANDPHONE, benda yang sangat lazim di BEC. tapi dia tuh nggak nelpon edward, ya ampuuuun 2009 gituloooh....kalo emang tu cowok pergi, ya nggak usah nangis, kan masih bisa sms-an, BB-an kek...ya ampun...idiot has no limit gitu ya?

udah gitu, dia ketemu lagi sama cowok, namanya jacob, nah jacob ini manusia serigala gitu deh (heran ya, yang mau sama ni cewek kok sebangsa vampir sama werewolf gitu...nggak ada "manusia" nya) si werewolf ini juga lebay. sepanjang film, cuma pake celana pendek doang, kencan, makan, (tapi anehnya tidur pake kaos) sama JJS, semuaaaa cuma berkancut.
agak2 gimanaaaa gitu ya liatnya, masalahnya kawanan werewolves itu jadi keliatan kaya iklan celana lepis.. pake jins kecil kemana-mana.

mana ya, pas tu cewek jatuh dan paling palanya kebentur aja, ni werewolf sampe buka baju demi ngusap palanya. ya ampuuun eksibis..
pas dia juga harus ninggal ceweknya gara2 sebagai werewolf mungkin dia bisa mengancam jiwa si cewek secara kontinyu, si jacob bilang "i have to go...its not about you...its about me..." ampuuun...dengan badan sekeren itu, se martabak itu, secakep itu, harusnya dia bisa bilang apaaa gitu, bahasa perpisahan yang lebih fesyenebel...bukan kata2 mutiara jaman ida iasha masih eksis kayak gitu!.

harusnya kan vampir kebakar ya kena sina matahari, nah ini, si edward, waktu buka baju siang2, badannya dia nggak kebakar, ato minimal berasap, tapi sparkliiiing doooong... ya ampuuun...ini vampir apa putri duyung siiih...

beneran deh, sepanjang 2,5 jam, anda akan disiksa dengan parade pria berkancut, vampir lebay (yang nggak bisa ngomong apa2 selain ai laf yu) dan cewek ababil (abg labil) yang akan merusak pencernaan anda secara permanen kalo sampe anda menonton film ini. ahahahaha....
aduuuh om...kirain mo nonton ninja assasin...
mana di dalem bioskop, dikit2, anak2 SMA pada treak2 "KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA edward ganteeeeeeeeeeeng"
dem!

kenapa ya judulnya nggak come moon...bukan new moon. bukan bulan baru, tapi "datang bulan" aja gtu... abis lebay, persis cewek kalo lagi PMS.

hehehehe...

maaf ya om ni pesennya kepanjangan, jangan bilang sapa2 ya, mamah doyan new moon juga soalnya, ntar aku bisa dikata2in "selera rendah, dikasih new moon nggak masuk, giliran film di indosiaaar aja nontoon..." lagi, hehe... tapi aku nggak suka juga film2 di indosiar,soalnya kalo pergi2 jagoan-nya suka pake burung elang, kan aku sukanya cowok yang naik ducati, hahahahaha...

tadinya mo lewat ceting di fesbuk aja ngomongin ininya, tapi nggak tau kenapa tadi aku PM kok nggak mau masuk, yowes tak tulis neng kene wae...hehe

kapan2 steak yoooo!!!!

Minggu, 15 November 2009

Sebuah tulisan di pantat truk: Tak seburuk yang kau duga

Jadi ceritanya, saya lagi nggak PD sama bentuk tubuh. Berhubung saya cantik, jadi kalo makan kebanyakan, suka mendadak gembul gituh... (akahakahahakhkahka...asa teu nyambung) yup, badan saya sedang menjurus Cutbray sekarang. Dari arah perut sampe jempol, agak gede gitu...ahahahahaha.
sebenarnya bukan karena banyak makan juga, secara anak kos...nggak mungkin bgt bisa makan sehari 7 kali. Tapi karena ada kista, jadi mesti sering-sering minum obat penyeimbang hormon gitu, jadi weh, endut. Perasaan makan juga nggak banyak-banyak amat (asli ini mah!) cuma badan tuh cepet gila melarnya. Tadinya mo di stop aja, cuma sakit, apalagi kalo lagi mo "dapet bulanan" (dapet bulanan ----> disini maksudnya bukan gajian sodara2!!) wadoooooh itu mah pernah sampe pingsan saking nggak nahannya.
Nah, berhubung saya jarang pulang, orangtua dirumah agak surprise waktu saya pulang kemaren. Padahal mah ya, kata temen2 saya "segitu mah nggak lebar kali, lo nya aja yang ribet!" tapi, nggak begitu dengan mama saya, dia dengan sarkasme nya komen sana sini soal bentuk badan.
sekali, oke lah...
dua kali, masih bisa diterima...
tiga kali, oh come on, inikan efek obat hormon nya! mau anaknya di operasi lagi?!
empat kali, "mah balik bandung dulu ya, udah puas ah liburannya" alias, "kuping saya udah cukup panas"

oke, saya tau, maksud mama saya baik
dia pengen anak sulungnya ini benar2 menjadi "perempuan" yang anggun, dan nggak serampangan. Satu hal yang dia inget2 adalah waktu saya pake kebaya dan maksa buat lari-lari, juga cara jalan saya yang menurut dia "maskulin abis!"
wajar kali ya, secara dia seorang ibu yang mulai deg2an dengan tingkat pasaran saya. Secara banyak dari temen2 saya yang udah dengan memuakkannya "jadi sarjana, kerja, dan bentar lagi merit"
saya tau dengki itu dilarang, tapi....ku bukan superstar, kaya dan terkenal... (ahahahaha apaaa seeeh) maksudnya, tapi...aku kan manusia biasa ya, yang pastiny sentimen juga kalo liat yang kayak gitu. Jadi inget masa2 keemasan dulu waktu SMP, SMA, kok kayaknya semua serba gampang, sekarang beeeeuuuh...buat bisa lulus aja setengah mampus.

dari sekian banyak hal itu, saya merasa minder dengan diri saya sendiri.
Untuk pertama kalinya, saya merasa kalah. Nggak cuma di satu bidang, tapi di banyak bidang. Saya kayak nggak punya apa-apa lagi yang bisa dibanggain. Nggak kayak si anu, nggak kayak si itu. Gituuuu terus, Sampe saya sebel sama anu dan itu.
Tipikal orangtua saya adalah tidak menunjukan rasa sayang mereka dengan gamblang malah kadang cenderung menghakimi untuk kesalahan2 kecil.
saya tau, itu tindakan preventif orang tua kepada anak, ibarat kata, kalo salah kecil aja saya dapet omelannya sampe begitu, apalagi kesalahan besar. Makanya, watch ur move!!
dan membuat saya secara tidak langsung berdiri pada sebuah kompetisi sosial bahwa si anu sudah begini, si itu sudah begitu dan saya tetap ada di level tengah (mundur enggak, maju juga jauh) adalah dengan maksud, mengajarkan saya kalau saya ini nggak lebih baik dari orang lain. Di atas langit masih ada langit, gitulah bahasa agama-nya.
berhubung anak pertama, saya inderectly, diminta untuk jadi pribadi contoh. Buat adik-adik saya nanti, dan untuk bisa bertahan sekuat-kuatnya saat saya harus menghadapi kenyataan paling menyebalkan dalam hidup: nggak dapet apa yang saya mau.

tapi kadang saya merasa sendirian kalo lagi "diajarin" seperti itu.
saya punya banyak alasan untuk menjadi seperti sekarang. Saya nggak dengan seenaknya menjadikan diri saya jadi seperti ini. Jadi telat daftar sidang, jadi agak tumbuh melebar, jadi single (saya piliha kata "single" karena itu bermakna "pilihan" daripada "jomblo" single itu pilihan, jomblo itu korban keadaan)jadi tetap berada di indonesia meski banyak dari temen saya udah terbang entah kemana tau.
siapa sih yang mau kayak gitu?
tapi inilah hidup, ini bukan surga. Saya harus bisa jadi sekreatif yang saya bisa, bikin yang asem ini jadi enak. Meski kadang, saya menangis sendirian.

Kadang itu lebih menyakitkan, saat kita harus dengan sisa-sisa tenaga terakhir, masih harus berdiri cuma biar keliatan kuat di depan orang lain. Kadang sangat menyebalkan, saat kita yang udah nyata2 kalah secara memalukan, masih harus senyum dan ngasih selamat ke pihak yang menang. Kadang sangat pengen bunuh diri, waktu kita menyadari kalo kita nggak terlahir sebagai Johny Depp ato Kate Winslet.
tapi bukannya proses menyakitkan, menyebalkan, dan pengen bunuh diri itu yang sebenarnya menguatkan kita? karena sesuatu yang tidak bisa membunuh kita, justru akan bikin kita jadi semakin kuat.
karena ternyata kita masih bisa hidup walo berdiri sempoyongan, masih bisa menjabat tangan orang lain meski jelas2 kita kalah, masih tetap bernapas meski "menjadi kita" bukan Johny Depp.

Ada perasaan jenuh ketika saya balik ke kota ini.
Ada perasaan sakit ketika saya kembali harus kalah. Dua kali, "tertusuk" ditempat yang sama, oleh pribadi yang sama, cuma beda setting.
lalu apa yang harus saya lakukan, well, sabar part II maybe...
karena jujur, saya nggak tau harus gimana.
sepanjang hari saya lewati dengan jalan2 nggak jelas di tengah kota. Biar badan luar biasa demam, tapi hari itu saya ingin mencari cara menggeser "batu" yang menyesakan hati saya.
mungkin, diseluruh kota ini, dengan banyak manusia dan banyak kepala, mereka punya masalah masing-masing, dan mungkin level masalah saya ini masih sangat kecil. Tapi ini yang Tuhan beri, ini yang Dia pilih sebagai cara agar saya paham jawaban dari pertanyan "ketika kamu jatuh, seberapa cepat kamu bisa berdiri lagi? dan bagaimana?"
saya belajar berdiri lagi. BELAJAR. Ya, itu satu-satunya cara yang saya tau. Metode klasik yang berkali-kali membantu saya seumur hidup. Waktu nggak bisa makan, ya belajar pegang sendok, waktu nggak bisa naik sepeda, ya belajar keseimbangan, waktu nggak bisa ngerjain soal matematika, ya belajar gimana caranya minggat dari pelajaran satu itu.
dan sebarapa cepat saya belajar berdiri lagi...

adalah seberapa cepat lintasan truk itu...

sebuah truk yang melintas di jalan raya, dengan tulisan khas di pantatnya, saya kira tulisan itu tulisan klise kayak "kutunggu jandamu" ato "jaga jarak"
tapi ternyata truk yang saya lihat hari itu, lebih wise tulisannya. lebih bijak. lebih bikin saya ngakak.

Tak seburuk yang kau duga

simpel, singkat, sok romantis, bikin muntah, nggak jelas apa maksudnya...

tapi, entah kenapa hari itu, tulisan tersebut membuat saya sadar "ya, kalo truk yang bikinan orang, yang sangat rombeng dan banyak kurangnya itu masih bisa dengan PD bilang kalo dirinya tak seburuk yang kita duga, lalu gimana dengan saya? hey, im human and as i know, diciptakan Tuhan dengan berbagai materi yang menakjubkan. Kenapa harus minder? Dengan otak saya yang nggak selebar punya einstein, saya toh masih bisa menyerap rumus E=MC kuadrat-nya. Otak saya sama dengan manusia lain, sanggup menampung milyaran galaksi, sanggup menerima hal yang paling modern dan paling tradisional. Kenapa harus jatuh kalo ternyata kita adalah sesuatu yang luar biasa?"

memang terkadang kita nggak bisa jadi seperti yang kita mau, tapi itu tidak berarti kita melupakan apa-apa yang sudah kita miliki.

Selasa, 26 Mei 2009

on zero point

Firstly, saya mo bilang kalo.....saya kehilangan keinginan menulis T_T entah ya, asa maleeeeessss pisan ayeuna teh! mungkin karena terlalu banyak kegiatan. Oh no! lagi2 ini yang saya jadiin jastifikasi tiap kali saya males... meskipun emang bener, tapi nggak seharusnya kegiatan yang sudah jadi bagian dari konsekuensi saya sebagai mahasiswa dan pegawai terus2an dijadiin kambing hitam. Kayaknya nggak dewasa deh. Mungkin penyebab utama adalah karena saya terlalu larut dalam euforia "menemukan"
akhirnya menemukan apa yang sekian lama saya cari dan terjebak dalam kebahagiaan yang seharusnya bisa dirayakan dengan sewajarnya.

sampai, lima hari yang lalu semuanya berubah. Duh...jangan nebak2 dulu, ini bukan masalah cinta kok. Hahaha. Kayaknya emang nggak ada sesuatu yang bisa bikin kita berubah jadi sangat romantis atau sarkastik selain cinta.
tapi bukan kok.
buat saya, ada hal lain yang lebih berpotensi bikin saya bahagia tiada tara ato senewen sampe mampus. Apakah jerawat? oh tentu tidak. kan sudah saya olesin kombantrin. Buset dah, ini jerawat apa cacing di jidat.

Lanjut, jadi ceritanya lima hari yang lalu tuh, tiba2 sesuatu yang saya punya itu ILANG DOOOONG!!!
nyeseeeeelllll....
sumpah deh, bukan karena saya sembarangan naro! tapi ilang aja gitu, mendadak gone with the wind. Udah coba saya cari kemana-mana, tapi teteup...nggak ketemu.
kangen deh...(hahaha, segitunya) abisnya tiap hari tuh sebelum beraktivitas, pasti saya ngeliatin dia dulu, kadang sampe diajak ngobrol (hahahaha) malemnya sebelum tidur, ngeliatin lagi...sampe ketiduran. Nah, sekarang ketebak. Saya punya hewan peliharaan rupanya. Hahahaha. Bukan ah. Pokoknya mah something!

Lanjut, apakah karena akhirnya saya terlalu sibuk dengan si something itu, sampe saya ngerasa kayaknya saya sama dia udah til the end do us apart...
dan disaat romantis2 itulah tiba2 dia hilang dari genggaman saya (hahaha apa seeeeh)
mmmm...mungkin memang Tuhan akan selalu menguji di titik terlemah kita. Huh...
sekarang, saya ngerasa hampaaaaaaaa....hahahha lebay. Tapi beneran deh, rasanya kosong.
bener apa kata mama saya, saat kamu lagi di titik nol, justru saat itulah biasanya kreativitas kamu berkembang. Malah pas lagi seneng, biasanya kamu lupa.
Oh, thx Mom...now i know what you mean.

akhirnya, kemaren2 saya nyoba buat ikut lomba2 lagi. seperti kebiasaan saya dulu. bukan lomba balap karung tapi....lomba nulis makalah gitu.
meski ya ampun, malesnyaaaaaaaaaa....
sampe waktu mama telpon saya ngeluh, "mah...males..." terus dinasehatin, kalo males teh jangan di jalanin, it means, kalo kamu emang nggak ada hati buat ngelakuin, apapun yang akan kamu bikin, ntar jadi nggak bermakna.
nah lho...
tapi mo dibiarin bengong juga ngapain?
saya nggak suka menikmati saat2 kayak gini. Menikmati kekalahan dan kehilangan gitu? Bok...bukannya itu malah bikin kita tambah males ya?
pengennya tuh do something again.
tapi emang, segalanya butuh proses. ibarat orang baru jatoh, pasti dia perlu sandaran dulu baru bisa lari lagi. Cuma jangan kelamaan aja sandarannya. Hehe.

saya mencoba melalui ini dengan tersenyum (kadang ngakak malah), meski sebenarnya sebagian hati saya udah nggak bisa ngerasain apa2 lagi. Mati rasa. sampe makan aja males...
tapi, nggak ada orang yang bisa menolong saya selain diri saya sendiri. Makanya, sekarang lagi banyak2 berdoa biar diberi kekuatan dan dikembalikan selera makannya.
karena dipaksain makan pas hati nggak mau, mulut nggak napsu, dan perut nggak laper itu menyedihkan sodara-sodara...

Selasa, 05 Mei 2009

Setelah lama absen

Hallo everybody!!
Maaaaaafffff ya gak pernah update blog. Lagi beresin laporan akhir kerja biar bisa cepet sidang jobtre. So little time so much to do.
Nggak ada yang menarik sih selama dua minggu terakhir ini, selain menemukan sesuatu yang baru. Hemmm...apa ya?
Hahaha, rahasia. yang jelas itu bikin saya hepi.

Good news, jerawat saya berangsur-angsur ilang. Yeaahhh!!! meskipun cuma 3 biji, tapi bagi orang yang jarang jerawatan, 3 biji itu udah lebih dari cukup buat bikin saya senewen. haha, lebay...
asli ya, saya bingung aja gimana ngurusinnya. dipencet-pencet kok takut infeksi, dibiarin kok tangannya gatel pengen mencet2...haha, makanya kalo tangan gatel teh digaruk aja, bukan mencetin jerawat!

Oke, see u later ya!
mo bikin laporan lagi neh.
huhuy!!

Kamis, 23 April 2009

Kenyataan menyebalkan

Postingan ini terinspirasi dari apa yang dihadapi sahabat saya belum lama ini. Saya nggak akan menceritakan secara detil, karena itu privasinya dia. Yang mau saya abstrakin (haha kayak skripsi, maklum...mahasiswa tingkat akhir yg lagi terkatung-katung dengan bab I, jadinya skripsi minded) adalah ternyata kata2 klise kalo kadang segala sesuatu itu nggak berjalan seperti apa yang kita mau itu benar adanya sodara2!
saya tau, itu menyebalkan sekali. Apalagi kalo kita dapet yang jauh dibawah standar keinginan kita, wah...pasti bawaannya pengen ngemut golok.
kalo dapetnya lebih bagus sih nggak masalah ya... malah bisa jingkrak2 muterin alun-alun 7 kali kayak towaf.

Emang kadang banyak dari yang kita mau nggak bisa kita dapetin. Intinya, balik2 lagi. Manusia itu hanya bisa berusaha. Insting, skill, selanjutnya hak prerogatif Tuhan. tapi dengan berpikir bahwa Tuhan nggak mungkin membiarkan kita jatuh tanpa maksud yang baik, bisa bikin kita kembali rileks. cobain deh.
semuanya karena keyakinan. iman. Faith.
Mungkin klise, tapi bahkan Tuhan ada karena iman, men.
i mean, belum pernah ada kayaknya orang hidup yang benar2 udah pernah lihat Tuhan secara riil, tapi jutaan orang didunia ini baik yg bego ato yg pinter, percaya adanya Tuhan.
jadi, keyakinan itu penting.

Huh, jadi muter2. hahaha
Inti dari segala masalah adalah, banyak hal terjadi tanpa bisa kita kendalikan.
artinya, asik bgt kalo segala sesuatu yg terjadi itu bisa sejalan dengan apa yang kita mau. termasuk pikiran orang.
tapi men...kita nggak bisa mengatur oranglain. kita cuma bisa mengatur diri kita sendiri. hak kita terbatas setelah berhadapan dengan personal lain. kita nggak bisa memaksakan apa yang kita yakini, apa yang kita pikirkan, apa yang kita mau, pada oranglain.
karena masing2 orang punya hak yang sama untuk yakin, untuk berpikir, untuk memiliki kemauan yang sangat lain dengan yg kita kehendaki.
so, nggak gampang menerima itu.
ada ego dalam diri kita yang seringkali kadar tingginya di atas kepala, yang nggak sanggup menahan itu semua.
rasanya teh seneeeng bgt kalo pas kita ngomong, orang2 dengerin, orang2 percaya, manggut2 (hemmm kecuali kalo kita itu pemimpin perang, yang mana jangan sampe itu terjadi, i mean, jangan sampe ada perang2an lagi) wuuaaahhh berasa hebat pisan.
apalagi kalo udah dengan pede-nya komen2 orang sana-sini, beeeuuuhhh berasa paling bener deh. "pasti dia tuh begini, pasti kamu tuh begitu, harusnya kamu begini, kamu mestinya begitu, pasti bla-bla-bla...kalo menurut gw sih bla-bla-bla..."
hemmm...jiwa cenayangnya tinggi bgt. jadi dukun aja sana!
btw, itu jiwa cenayang yang tinggi ato emang hobi ngomong yang nggak penting?
menurut saya, biarlah oranglain mau ngomong apa, mau melakukan apa, mau jungkir balik kek, renang sambil kayang kek, ngupil sambil koprol kek, jadilah penonton yang baik.
kita punya dua mata, dua telinga dan satu mulut.
mungkin sebaiknya kita lebih banyak melihat, lebih sering mendengar, dan sedikit bicara.
tapi nggak tau juga deng!

lanjut,
suatu saat, mungkin kita bakal mengalami hari saat kita benar2 mengalami pengalaman yang sangat manusiawi: menangis dan tertawa.
tertawa saat kita mendapat apa yang kita mau, dan menangis saat kehilangan sesuatu adalah hal yang sangat lumrah kita lakukan.
jarang malah ada yang tertawa pas sial dan nangis pas hepi2. kecuali dia agak melankolis. hahaha.
entah ya, saya percaya, sepeti yang pernah saya tulis dulu, kalo manusia hidup itu untuk belajar menangis dan tertawa.
mencoba menertawakan sesuatu dan menangisi sesuatu. sebuah konsep yang luar biasa menurut saya. apalagi ketika kita menangis dan tertawa dalam waktu yang sama.
ketika kita menangis, cobalah untuk membangkitkan kebahagiaan2 dan pencapaian2 yang pernah kita lalui, kemudian tertawa.
atau waktu ketawa, cobalah ingat bahwa untuk berada diposisi tertawa seperti itu, banyak yang sudah kita korbankan. bagi orang yang dramaqueen: silahkan nangis terharu. untuk orang yang jarang nangis: silahkan bangga pada dirimu sendiri.

saya tau kadang kenyataan itu menyebalkan.
tapi manusia itu punya otak men. just wash your brain, dan lihatlah sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Sabtu, 18 April 2009

Minggu Bersiiihhh!!!

Entah kesambet setan dari mana, saya si makhluk termalas dikosan (sudah diakui bu kos sejak sebulan pertama) hari ini, jeng! jeng! jeng! saya bersih2 kamar kosaaaannnn!!!
asli ini mah, bukan rekayasa!
saya sendiri heran, kok bisa yah...
berhubung nggak ada kerjaan, dan uang kian menipis, saya putuskan hari ini nggak jalan2sesat dulu. so, mau ngapain coba? donlod2 film? film apalagi sih yg belum saya tonton...ciyeeeee gaya!
jadinya, saya bengong.
nah pas bengong ini saya menyadari kalo kamar kosan udah ngujubile berantakannya!
kayaknya perlu waktu seharian buat beresin ini semua.
segala kertas dari berbagai ukuran numpuk!
segala bungkus cemilan yg lupa dibuang, padahal tong sampah ada di sebelah meja belajar.
akhirnya, saya putuskan buat membereskan ini semua.
biar mood bikin skripsi juga jadi bagus^^

so, mulailah saya melakukan cuci gudang.
dimulai dari hal kecil, dimulai dari diri sendiri, dan dimulai saat ini juga.
hahahaha...kayak Aa` Game.
segala yg gak penting, buaaaang ajaaaa!!!

eh, nggak nyampe 3 jam lho, udah bersih!
beneran!
saya sampe takjub!
ini teh beneran kamar saya?
aih...aih...cakep nian...
hahahahha
sekarang jadi makin betah deh diem dikamar sambil nulis2 skrip buat kerjaan. hohoho

Jumat, 17 April 2009

Antara cinta dan coki-coki

Saya sukaaa bgt makan coki-coki. Hemmm...hidup ini jadi sempurna dengan kehadiran coki-coki, sampe saya pernah kepikiran, kalo nanti saya kaya raya, saya mo beli tuh pabrik coki-coki.hehehe. Banyak temen2 yang bilang kalo coklat dengan merk luar yang harganya ngajak berantem itu lebih enak dan lebih jaminan mutu dari coki-coki. Tapi, teteup...no matter what they say-lah, i love indonesian product^^
hemm...

beberapa waktu yang lalu ada temen saya, cewek, main kekosan. secara tempat saya kuliah tuh banyak personilnya yg udah merit, saya jadi suka denger obrolan yang lebih tinggi dari usia saya. Ada asiknya, ada enggaknya. Asiknya, saya bisa belajar dari pengalaman orang2 itu. Enggaknya, saya jadi mumet^^
i mean, jangankan buat diajak sharing, kadang nyambung aja enggak.
abis ya...kadang mereka tuh ngomongnya soal anak, rumah tangga, uang belanja yg nggak naik2 padahal harga barang2 pokok makin melambung. Yang terakhir sih saya masih nyambung, secara anak kos, saya paham juga konsep besar pasak daripada tiang. Napsu jajan masih menggebu, apa daya duit nggak nyampe.
Tapi dua yang disebut pertama, asli, saya nggak ngerti.
Anak???
ugh, saya aja (maunya) masih anak2, kok disuruh ngomongin anak. anaknya siapa gitu ya yg mau saya omongin.
apalagi soal rumah tangga, ini lagiiii...
kebanyakan yg diceritain tuh yg jelek2, bikin saya males nikah aja^^
abis ya, buat apa pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, yg nggak main2, yang punya aturan absolut, kalo nantinya bakal menderita juga.
Oke, semua orang punya masalah masing-masing, tapi kayaknya kalo masalah dalam pernikahan tuh kompleks abis.
nggak cuma melibatkan satu pihak, tapi dua keluarga. Masih mending kalo masing2 keluarganya nggak punya banyak anggota, nah, kalo keluarga besar gimanaaa? pusing, pusing deh lo!
dari kebanyakan kasus yang saya denger, banyak dari anggota keluarga entah dari pihak istri atau suami yang suka ikut campur gitu...
mungkin maksudnya baik, buat ngebantu sodara, tapi kalo ntar jadinya malah nambah ribet, mbok ya mendingan diem aja, jadi penonton yang baik.
kalo lagi lucu, ketawa sama2, kalo lagi sedih, ambil tisu terus mewek berjamaah.
gitu kan enak...
nggak udah pusing2 ikut mikirin.
hahahaha
seandainya ya.

nah, temen saya ini agak depresi. agak2 gila juga dia cerita2 sama saya, secara saya juga lagi underpressure.
nggak konek dia mo ngomong apa juga.
dalam keadaan normal aja belum tentu saya bisa nyambung, apalagi lagi males gini...makin susah nyambung.
lebih parah lagi, waktu dia curhat, saya ketiduraaannnn...
ya ampun, nggak enak bgt rasanya.
jelaslah dia ngamuk2.
dia tuh ngerasa kalo suaminya nggak sayang lagi sama dia. nggak kayak waktu pacaran dulu, sangat berubah! padahal kayaknya temen saya tuh cinta setengah mampus, sampe mau diajak nikah muda.
tapi gimana ya, urusan cinta tuh abstrak.
cinta adalah bab yang sampe sekarang belum bisa saya mengerti.
terlalu kompleks dan nggak ada rumusnya.
nggak bisa diakalin pokokna mah...
makanya, saya nggak bisa ngasih solusi apa2. karena inikan soal hati.
mikir pake perasaan.
padahal, aneh ya ngebayangin hati disuruh mikir, bakalan kayak gimana tuh hasilnya. men...fungsi hati itu buat cuci darah, bukan buat mikir!
mikir tuh pake dengkul, eh, otak.
saya kira, mo gimana pun caranya kalo kita menggunakan organ tubuh bukan pada fungsi yg sebenarnya, hasilnya nggak akan bagus.
coba aja jalan pake idung.

nah, akhirnya, saya nggak denger apapun yg dia bilang. saya keasyikan tidur, bangun2 dia udah nggak ada dikosan, haaaaa...maaaaaaaffffff...
beneran deh saya ngerasa bersalah.
dan susah bgt minta maaf sama dia.
saya hampir putus asa.
sampe tadi siang, saya temuin ada 4 bungkus coki-coki dikamar saya, ternyata itu dari dia.
saya langsung sms dia buat ngucapin maaf, eh, dia malah bilang "makasih ya, gue tau lo lagi sibuk bgt, capek, masih untung lo mau ngijinin gue main ke kosan lo, jadi gue nggak sendirian. Nah, itu coki-coki buat tanda terimakasih, gue tau lo suka coki-coki, meski apapun godaannya"
ya ampuuuunnnn....makasiiiih bgt ya...
padahal saya nggak nolak juga lho kalo kamu mau ngasih toblerone. hahahaha
and for you sis, saya kira suami kamu sayang kok sama kamu, cuma nggak bisa nunjukinnya aja.
cinta itukan nggak harus selalu terdeskripsi lewat kata-kata^^
seperti coki-coki yang kamu beri yg menjadi simbol refleksi apapun perasaanmu ke saya.
so, say it with coki-coki.
eh maksudnya, so, think it.

Kamis, 16 April 2009

Alesssaaannn!!

Kadang saya merasa terganggu dengan diri saya sendiri dan orang2 kalo lagi kumat sifat: prasangka-nya.
di kelas pagi tadi saya belajar kalo bukan cuma saya yg merasa seperti itu, i mean, nggak semua orang, tapi ada-lah beberapa orang yang bahkan menganggap itu sebagai budaya. Ya, budaya prasangka.
Bagus sih kalo prasangka-nya baik, tapi seringnya enggak euy!

Temen2 saya sering bilang "semua orang pasti punya alasan, apapun yg dia kerjakan, bagaimana dia, apapun yg dia lakukan, pasti ada alasannya."
the point is, bisakah kita menghargai alasannya itu?
bisa nggak sih kita melihat apa yg tak tampak, dan mulai belajar memaklumi itu.
saya belum bisa...

sering saya berusaha melihat apa yg dilakukan oranglain sebagai sesuatu yg wajar. Manusiawi. Pada dasarnya manusia sanggup berbuat apa saja. Mungkin kalo saya ada diposisi dia, saya juga akan melakukan hal yang sama.
tapi seringnya saya melihat tiap ada orang yang agak berbeda sedikit, atau melakukan sesuatu yg menurut pandangan saya nggak wajar, maka, saya ngomongin dia dibalik layar, ngetawain bersama temen2, dan kalo pas papasan sama orang itu, saya akan segera menepuk temen saya, berpandangan penuh arti, kemudian senyum penuh kemaksiatan.

saya mengalami itu tadi.
ketika saya melihat ada seseorang yang datang mau beli sesuatu di sebuah toko, nah ditoko itu juga ada dua cewek yang lagi belanja, tiba2 salah satu dari mereka menepuk pundak temannya, memberi isyarat penuh arti, lalu mereka berdua menertawakan si-orang-yang-baru-datang tadi. saya lihat mereka bertiga emang sudah saling kenal sebelumnya. karena si-orang-yang-baru-datang itu sempat ber-hai-hai dengan mereka.
oke, saya nggak suka melihat peristiwa tersebut.
i mean, come on. kita bukan anak kecil lagi yang belum bisa melihat apapun yg terjadi disekitar kita dengan bijak. bukan orang kurang kerjaan yang masih sempet2nya ngomentarin oranglain. apapun yang dilakuin si-orang-yang-baru-datang tadi, saya kira itu bukan urusan dua cewek itu. sekalipun urusan mereka, sopan nggak sih ngetawain kayak gitu?
coba, empatinya mana? katanya berpendidikan, sekolah tinggi, gelar mentereng, tapi kok kelakukan kampung?
hemmm...memang, kampungan itu bukan soal waktu dan tempat ya, tapi masalah budaya dan mental.
yang saya benci adalah, kadang saya juga berbuat demikian.
apa yang saya lihat tadi adalah cermin diri, bahwa dilihat dari sudut manapun, kelakuan kayak gitu tuh nggak guna.

saya kira memang saya harus mulai belajar melihat apa yg dilakukan orang lain dengan bijak. mulai bisa menghargai apapun yang dia lakukan karena hei, ini hidup dia, bebas dong dia mo ngapain aja. kita sebagai penonton hanya disuruh menikmati, bukan menghakimi.
atau mending, diam, nggak usah komentar apapun, nggak usah dipikirin.

ketika seseorang memutuskan untuk berbuat sesuatu, pasti ada alesannya kan.
pada dasarnya semua orang tu baik kok. jadi, jangan repot prasangka buruk dulu deh, kali2 dia punya alesannya yg nggak kita sangka2. kayak ketika seseorang memutuskan untuk nggak memenuhi janji, mungkin dia lagi sakit keras, mobilnya rusak atau macet total dijalan. bukannya tukang ingkar janji.
misalnya lagi: waktu liat cewek deket sama cowok, yg kebetulan cowok itu inceran kita, belum tentu lho kalo cowok itu nggak suka sama kita dan lebih memilih cewek yang sekarang deket sama dia. kali2 aja tu cewek sodaranya, temen dari kecil atau pembantunya. who knows?

bener deh, prasangka itu sebagian besar emang nambah dosa, bikin capek hati.
tulisan ini nggak maksud sok suci ya, sungguh, saya pun belum sempurna. masih mencoba untuk terus lebih baik.
tapi cukuplah melihat kelakukan 2cewek di toko tadi membuat saya mampu menyadari kalo yg kayak gitu tuh nyebelin.

Sabtu, 11 April 2009

Makin nggak mutu

Maaf ya kalo posting ini agak2 menjurus ke penilaian sepihak. Nggak bermaksud kayak gitu kok, cuma kebetulan aja berbagai acara yang nggak saya suka, numplek blek di satu stasiun televisi swasta: Indosiar.
Mungkin kalo acara jeleknya bagi2 sama TV lain, saya nggak akan se-concern ini, tapi entah ya, kayaknya segala yang nggak mutu dikuasai indosiar aja :p

Pertama, acara pencarian bakat Mamamia. dimana disitu para mama harus meyakinkan para juri kalo anaknya berbakat, intinya sih si anak nyanyi, si mama bertanggungjawab. I mean, kalo emang anaknya salah ya bilang aja, nggak perlu otot-ototan sama komentatornya. Acara ini dipandu tiga komedian maksa. Lucu enggak, bikin lama iya. Mana nggak cukup sampe disitu, pernah juga dibikin Mamamia Seleb, yang isinya seleb yang udah tua2 nyanyi bareng si mama. Si mama juga entah kenapa, kayak udah direkayasa, selalu digambarin ndeso, mmmm mungkin untuk nyari simpati. Banyak kok acara2 kayak gini yang isinya tuh mengumbar kemalangan demi mendapat dukungan. I mean, bukannya itu sama aja kayak minta dikasihani? dan indosiar adalah pelopor acara2 beginian, mulai dari AFI yang aduuuhhh...bikin pengen garuk2 tanah.

Kedua, sinetron berbahasa Arab.
Yup, beneran ada loh!! kalo nggak salah yang maen Titi Kamal. Disitu Titi Kamal (seperti) pinter bgt ngomong arab-nya. Saya nggak kebayang gimana caranya dia ngapalin skenario. Pake bhs Indonesia aja kadang lupa2, apalagi bahasa Arab. Kayak kata temen saya: kalo gue diajak maen sinetron itu, gue pastinya cuma bisa istighfar terus. Meskipun settingnya (bercerita) di Arab, ngomongnya pake bhs Arab, tapi jahat-jahaaaat semua. Yang baik Titi Kamal doang, yang kayaknya punya bakat DeBuss, udah disakitin berkali-kali juga tetep aja hidup^^
mana disitu ada anaknya Titi Kamal yang (saya nggak hiperbolis) matanya tiga!! oh ya ampun...saya kira tadinya ni sinetron tuh Dragonball the movie, kan ada tuh ya karaker di Dragonball yang matanya tiga. Mhuahahahahahaaaa...

Ketiga, FTV bertema legenda, cerita klasik, dan mitos (setidaknya tujuannya begitu tapi entah ya kalo akhirnya jadi ngaco) yang dibalut sedemikian rupa. Pake dubbing-lah (ya, dabing-nya tetep pake bhs Indonesia, film Indonesia dengan dabing bhs Indonesia, ya memang, so weird) yang main itu2 doang, udah gitu banyak dari dialognya yang maaf, agak2 kasar. Hemmm...setting-nya terus2an ditempat yang sama. Ceritanya di negeri anta berantah, tapi plat mobilnya: B.
Jagoannya kemana-mana naek burung elang, mhuahahahahha...pake efek animasi 3D emang. Makin tambah lucu aja.
udah gitu yah, adegannya tuh suka niru india. ada joged2 sambil nyanyi2 ditaman. terus dikasih teks, mmm...serasa di karaokean. Lagunya juga lagu dangdut yang nggak populer. Paling nggak, nggak pernah denger sebelumnya. Liriknya agak maksa. Kalo Rhoma Irama liat, dia pasti komat-kamit "Ter...La...Lu"

Karena sebab-sebab itulah akhirnya Bu Kos, didukung 100% anak kos lain, dengan mantap memblokir stasiun TV yang makin nggak mutu ini dari TV di ruang leha-leha. Tapi ternyata di kamarnya Bu Kos yang juga ada TV-nya, Indosiar tetep ada lho, bahkan dia suka ketauan nonton.
Mhuahahahahhahaa...

Untukmu dengan kejujuran*

Aku benci ketika harus mengakui bahwa aku begitu menyayangimu. Aku benci karena kita jarang menemukan saat-saat menyenangkan seperti selayaknya.
Aku benci ketika diam-diam membanggakanmu dalam hati. Karena aku tau diujung sana kamu juga melakukan hal yang sama. Karena setiap kali bertemu, kita hanya bisa mengkritik satu sama lain. Jangankan pujian, bahkan sekedar tertawa bersama saja, entah kenapa, sulit sekali menemukan moment itu bersamamu.
Aku benci ketika tau dalam malam-malammu yang sendirian, kamu menangis untukku. Aku benci karena ketika mengetahui itu, aku semakin mencintaimu.
Aku benci ketika segala yang kulakukan aku persembahkan untukmu. Aku benci karena kadang masih saja ada yang kurang meski lelah aku melakukannya untuk hasil yang terbaik, bahkan kadang melebihi kemampuanku. Hingga aku tercabik-cabik, menangisi tulang yang kuhajar siang-malam demi sebuah senyuman darimu.
Aku benci ketika aku sakit, maka kamu adalah orang pertama yang diam-diam merasakan sakit yang sama. Aku benci karena sekali lagi, ketika aku sakit pun, kamu akan tetap menyebalkan seperti biasanya.
Aku benci ketika harus berdebat denganmu sepanjang sore. Aku benci karena kamu tidak mengerti konsep demokrasi, yaitu saat kamu juga harus menghormati pendapat orang lain. Tapi kamu paksa aku untuk melakukannya.
Aku benci ketika tau betapa kamu merindukan aku sampai meninggalkan semua pekerjaan, diam-diam pulang kerumah, hanya untuk melihatku menangis untuk yang pertama kali. Aku benci ketika tau untuk itu kamu hampir kehilangan semuanya.
Aku benci ketika harus berdendang senang ketika mendengar lantunan lagu Incognito. Benci karena ternyata aku punya selera yang sama denganmu.
Aku benci ketika tau kamu sampai hutang sana-sini, saat aku banyak maunya. Aku benci karena saat itu aku begitu tidak tau diri.
Aku benci ketika secara sepihak kamu memperlakukan aku seperti laki-laki. Aku benci karena kamu begitu percaya padaku, begitu yakin bahwa aku mampu berdiri di atas kakiku sendiri.
Aku benci saat aku berbuat kesalahan baik sengaja ataupun tidak. Aku benci karena disaat begitu pun, kamu masih dengan senang hati berusaha membelaku.
Aku benci saat harus berhadapan dengan egomu yang diatas kepala. Aku benci karena diam-diam aku melihat bayanganku dalam emosimu.
Aku benci saat harus melakukan sesuatu yang pastinya wajar bagi oranglain. Aku benci karena kekhawatiranmu yang begitu besar, maka kamu dengan segala alasan akan mempersulit gerakku.
Aku benci ketika aku begitu sibuk, aku masih punya waktu untuk melayanimu. Aku benci karena aku tidak pernah bisa mengacuhkanmu seperti pada hal lain. Karena disini, akan selalu ada waktu untukmu.
Aku benci ketika tau kamu menahan sakit yang luar biasa demi aku. Aku benci karena ketika itu terjadi, kamu tidak pernah sudi membaginya denganku.

Aku benci saat harus mengakui ini semua. Benci karena harus menguras air mataku, tapi kamu tidak akan pernah melihatnya. Aku benci karena dibalik semuanya...
Aku takut kehilangan dirimu...
ayah...

Jumat, 10 April 2009

Nggak Bisa Ikut Pemilu

Yup,
saya nggak ikut nyotreng tgl 9 kemaren. Keseeeeelllll bgt!!
saya nggak tau kalo sekarang sistem pemilih terdaftar itu beda, nggak butuh kartu biru/ijo/ato apapun lah warnanya itu, kayak 5 taon yg lalu. Ya ampun...kenapa sih ni negara, hobi bgt ganti kebijakan seenaknya! sosialisasi dong!

hmmm...
sebenarnya udah sosialisasi sih, Januari kemaren saya udah dapet selebaran dari kampus bertuliskan "Bagi Mahasiswa luar daerah, begini ketentuan anda supaya bisa nyontreng" tapi kemana ya selebaran itu? eemmm...kayaknya kebuang deh. Mhuahahahaha
jadi kayaknya keselahan memang ada pada saya. Hohohoho.
yang bikin nyesel adalah, saya nggak tau kalo suasana pemilu kali itu bakalan rame! udah kayak lebaran campur sunatan! orang2 yang paginya pada sarapan toa, hilir mudik manggilin pemilih buat nyontreng, biar jangan sampe ada yag golput. Trus speaker2 di tiga TPS deket kosan juga rame, saling sahut menyahut. Muternya lagunya PeterPan, ST12 sampe Miss-Band.
ya ampun, rame gila!
saya kira juga bakalan rusuh, banyak yang saling adu jotos berusaha mempertahankan calon masing2. Ternyata enggak lho, semuanya berjalan dengan tertib dan seru! Hemm, apapun partainya, minumnya teh botol sosro.
untuk hal ini, kita harus berterimakasih sama sosro company, sebagai pemersatu bangsa di kala pemilu. Mhuahahahhaha.
abis ya, semua yang jadi pemilih, disuguhin teh botol sosro. Huwaaaa...mauuuuu!!!
saya yang nggak ikut milih, cuma bisa bengong ngeliat. Padahal sayang bgt ya satu suara nggak kepake.
Orang bilang, kalo lagi pemilu, sesember apapun suara kita, bakal dihargai lebih mahal dari suaranya Frank Sinatra! hohohoho.

Waktu pemilu kemaren banyak caleg2 yang dari lingkungan kosan saya dateng ngeliat. Tampangnya udah harap2 cemas gitu... takut kalah kali ya. Secara buat kampanye aja udah ngabisin dana banyak, kalo kalah kan sayang bgt...
nah, diantaranya yang dateng itu, ada satu orang yg serem abis! tampangnya tuh gahar, kayak preman terminal kebon kelapa!
dia ngelinting2 kumisnya gitu... mencoba mengintimidasi pemilih, "awas kalo nggak pilig gue?! pulang nggak selamet lo!" hiiiiyyyy...
saya kira ni orang bakalan menang, secara gayanya udah Vini-Vidi-Vici bgt.
Tapi ternyata...cuma satu suara aja buat dia.
hehehhehe (maaf, nggak tahan buat nggak ketawa)
anak2 kos juga banyak yg ketawa pas ngeliat penghitungan suara.
kita semua yakin kalo satu suara itu pasti dia sendiri yang nyontreng. Mhuahahahaha jahat ya.

Eniwei, kemaren udah ngobrol lagi sama Pak RT, gimana caranya biar bisa ikut Pemilu Presiden. Kali ini jangan sampe lalai lagi, secara pemilu presiden gitu lhoooo!!
Kabar terakhir sih Demokrat menang ya, hmmm partai manapun lah yang menang, semoga bisa membawa kearah yang lebih baik lagi^^

Rabu, 08 April 2009

Mata Bintitan

Ada beberapa penyebab mata bintitan yang sering saya denger, yaitu, menurut...

Orang (sok) tau 1: "kebanyakan ngintip!"

Orang (sok) tau 2: "Lo salah pilih eyeliner kali, makanya jangan beli yang palsu, bisa bikin bintitan!" (kayaknya yg ini salah satu SPG produk kecantikan, komentar sekalian promosi)

Orang (sok) tau 3: "Mungkin mata lo kurang bersih! cuci mata sana, jalan2 ke mall kek, liat yang bagus2 kek..."

saya terima saja berbagai jawaban jenius (hah!?) itu, soalnya saya sendiri nggak ngerti asal muasal duduk perkara sebab musabab latar belakang lahirnya Mata Bintitan. yang jelas, penyakit ini bisa bikin siapapun, bahkan cewek cakep sekelas Luna Maya yang katanya punya mata dahsyat, jadi kurang enak dipandang.
bo,
Plis deh,
bintitan itu jentol kecil dimata warna merah, yang kayak bisul ituh! saya yakin, secakep apapun mata kamu, kalo bintitan, teteup...just get out from the chart!

nah, dua hari yang lalu mata saya bintitan!
heran deh, kenapa penyakit sekelas bintitan, bisul, kutu air, cacar air...selalu menyerang orang sekeren saya.oh, God, it`s not fair...bwakhakhakhakha
awalnya saya nggak ngerasa apa2, cuma mata sebelah kanan tuh kerasa berat sepanjang hari, bukan...bukan karena saya naruh beras sekilo diatasnya.
udah gitu, sering berair, bukan karena emang mata saya sebening sungai Kapuas (entah kenapa perumpamaan ini terdengar kurang indah ya, bukan begitu?) tapi berair yg aneh gitu.
ditambah pula dengan seringnya kotoran keluar dari mata. terus matanya tuh merah gitu...kerasa gede disudutnya.
hwuuuwaaa...langsung minta tolong sama teteh kosan! ini Pertolongan Pertamanya gimanaaaaa???? kok mata saya jadi jerawatan begini sih...

si teteh kosan ketawa2 liat tampang saya yg udah sakaratul maut gitu, "ya ampun...cuma bintitan ini...kompres aja pake air panas campur bawang putih! ntar juga kempes!"
air panas masih masuk akal...
tapi bawang putih???
mata saya ini sakit, bukannya mau dimasak...
tapi, saya lakuin juga.
asli, kalo lagi nggak darurat, saya mikir2 dulu deh ngasih bawang putih ke mata. you know...kalo bawang putih bisa ngempesin jentol sekelas bintitan, kenapa orang yang jerawatnya gede2 nggak dioles bawang putih aja? kenapa dokter2 kecantikan itu nggak pake bawang putih aja?
but,
besoknya, amazing! bintitan nya beneran kempeeessss!!! malah matanya juga jadi bersih! bukan, bukan itemnya jadi putih semua, saya nggak nyampur bawang putih sama bayclean kok...maksud saya tuh, sembuh, gitu lho!

nah, sekarang mata saya udah kembali seperti dulu, secantik matanya Widiawati. hehehehe.
dan sampe sekarang saya belum tau penyebab bintitan ini, saya nggak pernah ngintip apa2 kok, kecuali, ngintip majalah yg masih diplastik di gramedia, ngintip isi meja makan bu kos, ngintip jawaban ulangan temen, ngintip cowok cakep yg kos disebelah...cuma itu aja kok, not so bad lah...
hwakahakhakahahkaaa

oke, see u again

Minggu, 05 April 2009

Minggu Senewen Sedunia

banyak banget kerjaan saya akhir2 ini. jangankan buat window syoping, ngeceng2 ke mall ato nganter ponakan2 yang maha cerewet itu ke taman lalu lintas, asli...saya cuma bisa diem dikamar sambil baca bertumpuk-tumpuk buku. entah kapan tragedi kemanusiaan ini akan berakhir...
saya merasa waktu diciptakan dulu saya kelamaan ngantri waktu pembagian badan, jadi telat antri waktu pembagian otak, so, badan saya doang yang agak berisi, tapi bego!!
saya selalu kagum sama orang2 yg punya ingatan fotografi. mungkin mereka itu mutan, atau alien yg lagi nyamar jadi manusia buat memperjelas ke orang2 bumi bahwa mereka 12 kali lebih pinter. songong memang...
asli saya dengki, kenapa saya nggak bisa jadi kayak orang2 itu. yg sekali baca langsung paham, yang sekali liat bisa inget terus sampe kiamat datang menjelang. ya ampunnn... beruntung sekali mereka. coba saya? untuk bisa mengingat perkalian satu sampe 10 aja harus jungkir balik dulu... harus nangis2 dulu... harus stres sampe nggak bisa boker dulu...
hahahaha, pengalaman waktu SD.

sekarang saya lagi ngambil kelas pagi. tiap jam 5 mesti bangun. ini dia yg makin bikin berat...secara saya ini kuliah jam 11 aja masih suka telat bangun, apalagi jam setengah delapaaan???!!! mana dikelas saya cuma bisa merasa bego sepanjang waktu. kadang suka kesel, banyak dari mereka yang sudah pengalaman, sementara saya? ini pengalaman pertama cing! duh, kenapa sih pada rajin gitu...tungguin saya ngpa?! hal pertama yg terjadi tiap pagi adalah, BANGUN KESIANGAAAANNN!!!
langsung kelabakan nyiapin baju, buset...banyak yg belum kesetrika!
abis tu mandi. di Bandung gitu lhooo...mandi jam 12 siang aja masih dingin, apalagi jam 5 subuh!!
pernah ada kejadian hasil senewen, saya lari2 bawa peralatan mandi, nyiapin air panas, terus masuk kamar mandi....lalu saya menyadari kalo baru saja melakukan hal tolol, saya nggak bawa handuk, malah bawa mukena coba!!
ya ampuuunnn...emang mo solat sambil mandi...

abis tuh saya ngejar2 angkot sambil ngunyah roti. biar masih pagi, style saya tetep berantakan. kerudung udah kemana-mana tau...gini nih derita yg baru bisa pake kerudung. nggak bisa berkreasi. boro2 dah, bisa nemu peniti buat nahan kerudung aja udah syukur bgt! yg paling menyebalkan di jalan pagi2 adalah...banyak mobil anak2 sekolah yg juga lagi buru2. i mean, kenapa sih nggak nyewa bus sekolah aja??? nggak kayak yg biasa saya liat, satu murid satu mobil. kebayang kalo ada 200 murid, jalanan Bandung yg udah sempit ini, makin kerasa penuh aja. serasa lagi mudik.
dimulailah suara klakson saling sambut menyambut, mmm...serasa kayak di konser blek-ay-pis.
kadang diikuti teriakan2 nggak sopan dari para pengemudinya... makin bikin stres.

nyampe dikelas mata saya masih pengen merem aja bawaannya. so, itu kali penyebab utama kenapa saya ketinggalan mulu! yg lain bisa sekali paham...saya masih bayangin odading sama cakue. eh, guling sama bantal.
untung di kantin ada kopi, pas istirahat jadi bisa nenggak sebanyak2nya. biar nggak ngantuk...hehehe.
gara2 kelas pagi ini saya jadi punya kebiasaan minum kopi, padahal sebelumnya nggak suka. kalo biar bisa melek, bukankah lebih baik matanya dicabein sekalian daripada minum kopi? eh, tapi jangan seekstrim itu juga deng! mending minum apaaaa gitu...soda kek...
tapi sekarang saya jadi keranjingan minum kopi. sampe temen kos bilang, "ntar kamu kalo mati, bakalan banyak yg bawa termos ke pusara kamu! tanah kuburnya udah mengandung kafein, tinggal diseduh!" hahahaha...garing.

sekarang saya berkutat dengan 4 pekerjaan. bikin laporan magang (yg ini 90% udah jadi), bikin skripsi (yg ini masih memohon doa sebanyak-banyaknya), tugas2 dari kelas pagi yg bikin senewen, sama tugas kantor yg makin numpuk gara2 kabanyakan bolos. bolosnya bukan buat jalan2sesat lho, tapi buat ngurusin tugas yg lain.
minggu lalu saya nangis, telpon mamah dikampung, ngadu kalo saya nggak kuat...
tapi mama nyemangatin gitu, ayo, kamu pasti bisa!
iya, bisa gila!!!
huhu...

tapi, satu yg saya palajari dari minggu senewen ini, memang benar kalo ternyata ada banyak hal yg nggak selalu berjalan seperti yg kita mau. saya nggak bisa ngatur2 orang, saya cuma bisa ngatur diri saya sendiri, untuk terus bisa lebih baik lagi. biar kadang kesel setengah mati, kadang pengen lari aja, saya selalu merasa tertantang untuk bisa menyelesaikan satu fase dalam hidup saya dengan baik. setidaknya, baik menurut saya. biarpun nantinya saya akan keluar babak belur, tapi senggaknya, saya sudah kerahkan segala yg saya bisa.
saya yakin, akan ada reward dari semua ini. dari semua tangisan saya, dari semua kerontokan tulang belulang saya...
saya percaya...
semua akan indah pada waktunya...

oya temen2, tanggal 9, jangan lupa nyontreeeenggg!!!
^^

Sabtu, 04 April 2009

Ratu Songong Nasional vs Penduduk Bijak

Pagi-pagi sekali Ratu Songong Nasional udah cemberat-cemberut. bukan hal yg aneh memang, secara banyak yang menduga dari lahir Ratu Songong Nasional tuh mukanya udah kayak gitu. always cemberut kyk orang nahan pup tiga tahun.
Penduduk Bijak seperti biasa juga, datang menghampiri tuannya itu.

Penduduk Bijak: Ada apa gerangan yang mulia mukanya masam nian?

Ratu Songong Nasional: Saya kira henpon itu bisa digunakan untuk hal2 yg penting, ternyata masih adaaa aja orang kampungan kayak gini!

(Ratu Songong Nasional menunjukan inbox nya pada Penduduk Bijak. disitu Penduduk Bijak melihat banyak pesan dari nomer tidak dikenal)

Ratu Songong Nasional: Tuh, liat! mengganggu sekali kan!

Penduduk Bijak: Ampun paduka yang mulia, bagaimana kalau paduka tidak usah pedulikan saja pesan2 ini

Ratu Songong Nasional: Pengennya gitu! tapi kayaknya banyak dari mereka yg tau siapa saya. rasanya jadi nggak save!

Penduduk Bijak: Ampun paduka, apa yang bisa hamba lakukan agar paduka tenang? apa paduka mau ganti alamat pesan saja?

Ratu Songong Nasional: Ngapain! saya pikir wajar kalo banyak orang tau siapa saya, kan saya famous! secara seleb gitu... banyak yg tau siapa saya, tapi saya nggak perlu tau siapa mereka kan!

(Penduduk Bijak sekuat tenaga menahan emosi)

Satu perkerjaan beres!!

akhirnya...setelah penuh dengan air mata dan kelelahan dalam tulang belulang, saya berhasil juga menyelesaikan bulan pertama magang di salah satu radio ternama di bandung. itu artinya...bikin laporan magang buat sidang di kampus!! itu dia point menyebalkannya...yang namanya laporan magang itu udah kayak skripsi aja. 5 bab. dan rumit...untung ini bukan pengalaman pertama, dulu pernah magang juga di surat kabar harian di jawa, jadi udah taulah konsep bikin laporannya kayak gimana.
mau gak mau, laporan itu harus jadi dalam waktu 2 hari saja. sabtu, minggu saya libur. eh, nggak deng. masih ada kegiatan, cuma nggak seharian.
dan karena saya ini jenius (huuuwwweeekkk) banyak dari bab2 laporan itu yang udah saya cicil dari dulu2. jadi sekarang tinggal dilanjutin.
sabtu malem, laporan itu jadi !!! lengkap dengan lampiran2nya. waktu yang lebih cepat dari yg saya perkirakan. saya kira bakal nyampe minggu.
duh, lega deh...satu beban sudah berkurang. tinggal beresin 2 beban lagi yang masih nggantung.

oke deh, segini aja ya.
lagi nggak bisa ngomong banyak. mesti do something again!
see y!

Jumat, 03 April 2009

Setelah seminggu

Huh…
Lama ya saya nggak ngepost… ya ampun, maaf ya saya teh lagi sibukkk pisan! Ya seminar, gawe, ikut kelas pagi yang hanya Tuhan saja yang tau apakah saya bisa keluar hidup2 dari sana.
Sebenarnya, banyak bgt yang ingin saya share-kan dengan anda semua, tapi karena rasanya space di blog ini nggak akan cukup (kebayang nggak saya nyeritain apa yg terjadi selama seminggu??? Kayaknya bisa sampe 3 page deh…hehehe) so, singkat aja ya.
Point utamanya adalah……...akhirnya keasyikan nonton di bioskop kembali lg!!
Saya merasa keasyikan nonton bioskop sudah terenggut secara paksa bagi kaum2 rentan jantungan kayak saya (bilang aja penakut, ) sejak munculnya film2 horor sampah karya The Punjabis ato Shankeris. Ya ampun tu indien…jualan martabak aja deh! Bikin sinetron nggak mutu, apalagi film??? Huh…kualitas layar tancep!!
Horor nya tuh maksa, judul2nya sering di imbuhin kata2 penglaris “Kisah Nyata” padahal sapa jg yg tau itu kisah nyata ato bukan. Udah gitu, horornya tuh bukan semacam horor psikologis kayak film2 barat itu, tapi horor yg setan-nya serem (rata2 cewek dg rambut yg nggak kenal salon) trus banci tampil bgt. Jadi sering tiba2 nongol gitu. Mana kadang ceritanya tuh maksa, endingnya nggantung…mending kalo nggantungnya bikin penasaran, nah ini, nggantungnya bikin bengong sambil bilang “Oh, i`m gonna kill my self…ngapain coba buang2 duit buat nonton beginian?!”. Intinya, ya amploooppp itu para sutradara ama produser pada sehat nggak sih otaknya…

Tapi, sekarang, keasyikan nonton itu kembali lagi…emang sih, masih adaaaaaa aja film2 berbau hantu, macam kereta hantu manggarai yg entah udah yg ke episod berapa (kita sebut aja episod, karena kualitasnya sama kayak sinetron), tapi satu minggu ini ada DragonBall the Movie sama Fast and Furious (eh bener nggak sih nulisnya?)!!! mana iklan2 sebelum film tayangnya tuh bukan iklan2 horor lagi (biasanya kalo ada iklan2 horor, saya langsung merem!) horeeee!!! Asiiik kaaaannnn…
Btw, biar saya sibuk, tapi boleh dong seminggu sekali nonton…kan biar pres. Emang sih mama tuh selalu nyemangetin, ayo tiL, meskipun kamu banyak kegiatan, tapi kamu pasti bisa! Iya…bisa…bisa gila.

Buat DragonBall, emang secara keseluruhan, nggak gitu bagus2 amat. Tapi masih lumayan daripada film super nggak mutu kayak Pijat Atas Tekan Bawah (ya iyalah) kalo Fast and Furious, filmnya berisssikkk!! Tapi seru!
Pres lah nonton film itu mah…mana Paul Walker-nya cakep lagi, hmmm…biar nggak ngerti tu film nyeritain apaan, saya tetep semangat nonton, hakhakhakhakhaaaa…
Oke deh, segini dulu ya, saya mo bikin PR.
Bye.

Jumat, 27 Maret 2009

Mendefrag Otak

Kemaren seharian saya nggak nge-blog. saya suka nulis blog, buat saya, nggak peduli apakah blog saya ini akan ramai dikunjungi orang, dipuja-puja kayak rhoma irama di tahun 80an, ato cuma dikomentarin sambil lalu.
itu bukan masalah besar bagi saya. kebanyakan pembaca blog saya adalah silent readers yg hanya baca, tanpa meninggalkan komen apa2. sekali lagi, menurut saya, itu pun bukan masalah. hak mereka dong mo komen ato enggak, ya kan...hahahha. yang terpenting bagi saya, menghibur orang lain itu ibadah, menulis itu terapi. jadi, semua menang semua senang.

lalu kenapa saya meninggalkan sesi menulis kemaren? jawabannya karena saya terlalu capek. beneran! akhir2 ini saya ngerasa Selalu Telat. dalam banyak hal. saya mulai berpikir untuk tidak hanya memformat ulang laptop ini, tapi juga otak saya sekalian. mendefrag otak.
ini beberapa kasus Selalu Telat yang saya alami:

1. Telat Makan
believe it or not. saya yang biasanya makan gila2an, sekarang agak sering lupa2 makan. kadang baru ingetnya kalo udah lapeeeerrr bgt! ini salah sodara2. karena menurut ahli gizi dari rumah sakit tergonjreng di dago, membiarkan perut sangat lapar, kemudian baru makan, akan membuat anda cepet gendut. tanya kenapaaa? karena semua makanan itu akan diserap habis oleh tubuh yg kelaparan. penyerapan gila2an itu bakal bikin kamu gendut dan gampang sakit.
so, saya nggak pengen telat makan. tapi adaaa aja kejadian mendadak yg bikin saya lagi2 men-cancel acara makan. lebih seringnya waktu pagi. bangun kesiangan, telat ngantor ato telat kuliah, buru2 jalan, dan sarapannya baru jam 1 siang. ugh.

2. Telat Pup
Sehari aja nggak pup bisa bikin senewen, apalagi 3 hari???!!! itulah kemalangan terbesar yang terjadi padaku kawan. rasanya tuh pantat bener2 nutup rapet, padahal perut udah mana tahan. meskipun saya jarang2 makan, tapi teteup kan pembuangan itu perlu. karena itu simbol dari metabolisme tubuh yg lancar. mungkin ini disebabkan karena faktor telat makan juga, akhirnya segala output dari tubuh tersendat.

3. Telat Dateng Bulan
tercatat udah sebulan saya nggak dateng bulan. sungguh bukan seperti yg diduga suster sialan kemaren siang. suster itu asistennya dokter yg akan jadi narasumber saya di penringatan hari paru-paru sedunia. si suster ini bilang "nggak karena melakukan hal yg enggak2 kan?" dengan mimik muka ultranyebelin. haaaaaaahhhh???!!! tahukah anda, cara bicara anda bikin saya pengen ngegampar??? plis deh. untuk orang yg baru sekali ketemu, dan saya nanya baik2, secara dia suster mungkin ngerti, eh dijawabnya sengak gitu! lagian maksud si suster itu apa sih? saya nggak pernah dg sengaja menelatkan datang bulan saya. kalo yg dia maksud adl berhubungan intim, hahaahaa...makin pengen saya gampar tu suster! kalo bercanda nggak gitu caranya. coba diperhatikan perbedaan antara bercanda dg merendahkan orang lain. secara saya udah bilang sama dia kalo saya tu punya kista, apakah ini pengaruh pada ketelatan dateng bulan saya, eh dia jawabnya kayak gitu. dulu pelajaran PMP nya dapet berapa tuh! nggak bertenggangrasa!! huh!
akhirnya saya nanya ke suster2 yg laen, jawaban mereka "kistanya diperiksain aja dulu, mungkin sudah membesar. kurangin juga pikirannya. telat menstruasi itu bisa dari stres."
sepertinya memang begitu, saya sendiri sedang merasa underpressure. udah berusaha saya rileks-kan kok nggak bisa-bisa.

4. Telat Mikir
Nah ini yang paling gawat! udah saya perhatiin tiap menejer saya di kantor ngasih tugas, misal kemaren "Til, nanti kamu wawancara terus bikin wawancara jadi kemasan berita yg endebrey...endeskrey...endefrey...syalalalala...syubidubidam ya" saya nggak konek dia ngomong apa. bukan, bukan karena dia ngomong pake bahasa portugis, tapi karena saya nggak nyambung aja. dia masih ngomong pake bhs indonesia kok. menurut temen kantor saya sangat jelas malah. tapi saya nggak nangkep. saya hanya bengong sambil "hah... emmm...he`eh..."
akhirnya hanya untuk menyelesaikan satu tulisan tentang hari paru-paru saya sampe butuh waktu kerja 3 jam. sangat bukan saya sekali. untung menejer itu baik hati, rajin menabung dan selalu berdoa untuk orang tua, jadi dia maklum sama keadaan saya. malah sering ditanya "kamu mau istirahat aja? kayaknya kamu kecapekan deh..."
thx bu, saya juga pengennya gitu.

5.Telat Tidur
Ini dia faktor yg bikin saya nggak nge-blog kemaren. biasanya tiap hari abis pulang dari kampus ato kantor, hal pertama yg saya lakukan bukannya istirahat, tapi langsung buka laptop lagi. duduk lagi sampe malem. ngerjain tugas kampuslah, kerjaanlah, nge-blog, dan lain2. tapi kemaren, saya putuskan untuk tidur saja. jam 7 malem saya udah molor bukan jam 2 seperti biasanya. dan sekarang terbangun dengan perasaan lebih baik. setidaknya saya nggak telat subuhan kayak biasanya...hehehe.

6. Nggak Cerah
Muka maksudnya. bukan udara di Bandung yg entahlah...nggak pernah cerah. menduuuung mlulu. muka saya lagi nggak cerah. mungkin karena kurang asupan makanan bergizi, kurang minum dan kurang tidur. jadi daerah sekitar mata itu hitam dan berkantung. saya mati2an bilang sama temen kantor kalo ini tuh efek make-up smokey eyes kayak Amy Evanesence, tapi teteup...temen2 saya bilang kalo itu bengkak kurang tidur dan kebanyakan melototin laptop. ogh...mungkin kalian benar.

7. Nggak sabaran
saya lagi temperamental. lagi nggak bisa sekali paham dg maksud orang. lagi sering menggunakan emosi daripada logika. entahlah, mungkin karena banyak faktor tadi. saya jadi kurang bisa menguasai diri. bawaannya marah2 mulu. marah itu sebenarnya bukan keahlian saya. saya agak jarang marah karena jarang menganggap penting segala sesuatunya. tapi kali ini kok lain ya... yg paling parah kemaren. FireFox saya mati, perlu di instal ulang. saya agak2 lupa cara instal FireFox tu gimana. akhirnya ada seseorang yg berbaik hati mau bantuin, pas kita lagi ceting gitu. dia ngomongnya pake bhs komputer, "link nya kamu copy masukin ke page-nya, trs...trs..." saya nggak ngerti. berkali-kali saya nanya ulang, eh dia nya jadi marah. nyolot gitu! ya ampun, kalo emang mau ngajarin ya yang sabar dong mas...kan lewat ceting juga, secara live aja mungkin saya nggak paham. biasanya bakal saya close aja tu Y!M, nggak usah diurusin lah orang yg ngajak berantem gitu. tapi kemaren, saya urusin! segala kata2 kotor kayak WC Umum!! Tong Sampah!! Laler Ijo!! Septiteng!! saya absen semua. lho??? bener kan...septiteng dll itu kotor kan??? jadi maki2 saya udah bener dong ya.

nah...gitu deh teman.
jadi saya lagi butuh banyak doa buat kembali normal lagi.
oke, mandi dulu ya, mo ngantor lagi.
see u.

Rabu, 25 Maret 2009

Siang ini

sebeeelll...niatnya seharian ini mo tidur setidur-tidurnya. kan memperingati nyepi bo, jadi jgn banyak beraktivitas dong ya, mending tidur aja. tapi...ni mata berusaha saya merem2in, teteup...melek wae! sebeeelll... bener2 nothing to do. akhirnya donlod2 telenovela aja deh. hehehe, saya lumayan suka telenovela. kayaknya lebih seru aja dari sinetron. paling nggak di telenovela nggak keluar setan2an, bidadari2an, sama nggak ada joged2nya.

siangnya, tiba2 saya pengen mie ayam. di tubagus tuh ada tempat jualan mie ayam yg oke bgt! so, melesatlah saya kesana. harganya lumayan nantang sih, nantang ngajak berantem. tapi dengan rasa seenak itu, nggak apa2lah ya... lagian, berhubung papah lagi baik, dia kemaren2 ngirimin saya duit gitu, so, biar akhir bulan, teteup dong...kaya rayaaaa!!!
stok indomie??? adaaaaa!
stok coklat??? banyaaakkk!
stok peralatan mandi??? lengkkkaaappp!

pas naik angkot, pfuuh...udaranya panas bgt! untung saya pake baju yg nggak panas. jelas nggak kayak dewi perssik yg kemaren2 baru pulang dari manggung di palangkaraya trus pake mantel tebel2 kayak baru balik dari alaska. ugh, fesyen stailisnya siapa ya!

turun dari angkot, tiba2 ada bunyi klinting2, saya liat ada uang logam jatuh pas didepan saya, mmm...seribu, lumayan! gancang minah!!! dengan PDnya saya ambil aja tu duit, saya genggam erat2, oh rejeki emang nggak kemana. lumayan buat bayar angkot balik.
tp tiba2, dari belakang ada suara manggil, mbak2 gitu "maaf teh, itu teh uang saya, tadi jatoh"
glek!
kalo saya orang yg sangat matre, pasti bakal jawab "enak aja ngaku2! orang udah jatoh dijalan ya bisa jadi milik sapa aja!" tapi karena nggak mau ribut, ya saya jawab dengan diplomatis aja, "eh iya mbak, ini juga saya ambilin, mo saya balikin ke mbahknya." Abis tu saya serahin tu duit ke dia, trus ngeloyor pergi, hohohoho.

baliknya, saya ketemu sama Aa` yg punya warung deket kosan, tempat saya biasa ngutang dengan bebasnya. si Aa` crita kalo bentar lagi warungnya bakal pindah. tanah yg dia tempatin sekarang mo diminta sama yang punya. ya ampun, kasian bgt si Aa` ini (udah tau kasian, masih ya saya utangin juga) udah 5 kali dia sama keluarganya mesti pindah2 tempat jualan terus. mmm...gang kosan saya bakal makin gersang kalo kehilangan Aa`. ada juga warungnya si ibu-ibu gendut. tapi...yaikss! si ibu ini galak abet! jangan harap mo ngutang deh, mo nuker duit aja jawabnya "nuker? nggak bisa! tapi kalo beli, bisa!" ya ampwooonnnn! makannya daging hyena kali tu ibu2, makanya galak! kata Aa` dia mau pindah di coblong, rada jauh dari gang saya. kalo mo ngutang jadi ribet. warung si Aa` ini juga belum bisa delivery service. so, sekarang kalo mo jajan mau gak mau ya ke si ibu2 nenek lampir itu!


huh...sekarang saya udah nyampe kosan, nggak panas lagi. makan dulu yaaaaa...

di dalam angkot

Bandung, kota angkot. itu menurut saya. secara ya...angkot disini tu banyaaakkkk, full colour, bisa menjangkau segala tempat, dan 24 hour!! gileee...keren kan! kalo Bandung dilihat dari atas, pasti bakal banyak titik warna-warni, sesuai warna angkotnya. segala warna ada! dari mulai yang masuk diakal, kayak ijo, biru, merah, sampe yang gonjreng bgt: pink!! tapi salutlah untuk angkot ini, avaibel epritaim, epriwer!

saya termasuk yang angkot-minded (kayaknya bisa kejang2 kalo sehari aja nggak naik angkot. hahaha...karena nggak punya kendaraan sendiri aja sih :p) didalam angkot, saya sering ketemu sama orang2 asing yang tiap harinya berbeda (padahal saya naik angkot dg rute yg sama) macem2 deh. ajaib2. tapi ini kali ya serunya naik angkot. nah, ini dia bermacam2 orang itu.

1. Supir angkot
Nah, sopir ini faktor penting untuk operasional angkot. bayangin kalo angkot nggak punya sopir, bisa nggak jalan. masak iya penumpangnya disuruh self service, nyupir sendiri? hohoho. lanjut, nggak selamanya lho sopir angkot ini ramah2. kadang ada yg resek juga, nyetir ugal2an, nyetir terlalu pelan kayak penganten baru, jarak deket minta banyak, suka nunggu penumpang lama...resek2 sekali bukan. tapi kalo lagi ketemu yg baik mah baik.

2. Cowok keren
Waktu ke arah merdeka kemaren, saya seangkot bareng cowok yang style muka sama rambutnya, mmm...tomingse bgt! lumayan enak diliat, meski saya nggak gitu suka sama tomingse (rada jijay aja sama rambutnya) doi duduk disebelah saya gitu. lumayan bukan, bayar 2000 bisa dapet kesempatan duduk sama cowok oke. sampe tiba-tiba, sangat sadenli, tu cowok ngeluarin sesuatu dari tasnya. ges wat? saya kira dia bakal ngeluarin uang ato henpon. tak taunya: kaca dong!! yup, cermin kecil kyk yang biasa di bawa cewek2 ABG itu! mana warnanya pink lg! ya ampun, syok! trus tu cowok dengan PDnya ngaca2 gitu, megang2 mukanya, uuuggghhh, ya tuhan, makhluk apa sebenarnya yang ada disebelah saya ini...

3. Mbak2 dg berbagai dandanan
Nah, yg ini juga sering bgt ketemu, dalam berbagai rupa dan bentuk. selalu stailis, ngikutin mode bgt, meski di angkot saya serasa kayak lagi di ruang peragaan bisananya kristian dior, hohoho. kemaren juga, waktu saya mo ke daerah riau, saya sebelahan sama mbak2 yang rambutnya panjang di iket, dia pake baju warna orange, untung nggak item, coba tu mbak2 kulitnya item, wah nggak mecing bgt kan! nah, ni mbak2 kakinya tuh miring ke arah depan angkot, saya juga, so arah muka saya pas bgt dg rambutnya dia. tiba2 tanpa peringatan lebih dulu si mbak2 ini ngelepas jepitnya. rambutnya yg panjang, tebel, merah langsung jatuh. nggak cukup sampe disitu, dia nyibak2in rambutnya juga, sret! sret! sret! booo...ini bukan tempat kesting iklan syampo ya! rambutnya itu lho, jatuh ke mata saya, oogghh..tolong! saya kelilipan kutuuuu!!
nggak berapa lama si mbak2 ini turun. huuuhh...kau selamatkan nyawaku tuhan.

4. copet
kalo yg ini, susah bgt dikenali. doi bisa berpenampilan apa aja. bisa cewek, bisa cowok. susah dikenali. belum tentu yang mukanya sangar2 tuh pencopet, tapi bisa juga. belum tentu yg mukanya baik2 kayak mahasiswa tu bukan copet, tapi bisa juga copet. nah lho, susah kan. pengalaman yg nggak enak bgt waktu saya lagi naik angkot. nggak taulah siapa yg salah. pas sampe dikosan, henpon cdma yg saya taro di tas, ilang! dan tas saya robek panjang kayak disilet gitu. syok dong... perasaan tadi di angkot nggak ada yg tampang kriminal deh, so siapa ya yg tega berbuat kayak gitu? hhuuhh...lain kali pasang stiker deh diangkot "yang ngerasa klepto, mendingan jangan naik!"

di angkot juga banyak stiker2 lucu. mulai dari iklan pengobatan alternatif (suka nggak meaning deh sama iklan2 ini, kok bisa ya satu orang ngobatin segitu banyak penyakit, dia sekolahnya berapa taon ya, kok ngambil spesialisnya banyak bgt gitu. dari mulai telinga, mata, idung, sampe tulang! mana sakit2 semacem kanker ja bisa disembuhin, beuuuhh...dokter aja lewattt! hehehe) iklan calon walikota yg kadang norak2, ikaln tempat kursus bhs inggris, sampe tulisan sakti dari semua angkot "hari ini bayar besok gratis" yg kayanya nggak akan pernah kejadian deh naik angkot gratis, minta di maki2 sama sopirnya apa!

nah, gitu deh enaknya naik angkot. segini dulu ya, mo lanjut tidur lagi... oya, met hari raya buat semua yg merayakan, met holiday buat yg enggak merayakan.
see u.