Sabtu, 05 Desember 2009

tentang orang-orang

Kalau ada lomba siapa yang paling ahli dalam hal menyiksa diri sendiri, aku pasti akan keluar sebagai pemenang. Aku sendiri ketakutan kalau2 sebenarnya aku ini seorang masokis, meskipun demi Tuhan, melihat pisau saja kadang aku takut. Seperti sore ini, aku tau aku tidak seharusnya keluar kosan, hujan dan bokek. Dua hal yang menyedihkan. Tapi seolah keadaan itu belum cukup membuatku sadar untuk tetap tidur saja dikamar kosku, aku beranjak keluar. Dengan segenap ketololan yang sudah kuhapal karena selalu hidup dalam diriku, aku menghabiskan saja sisa-sisa uang terakhirku membeli yoghurt dengan harga sialan.

Juga dengan idiotnya aku pergi ke kawasan Anti Single, Ciwalk. Sudah pasti aku jadi satu-satunya manusia yang berjalan sendiri di tempat terkutuk itu. Ratusan juta pasangan berkumpul dan saling menjijikan diri satu sama lain. Oh ya Tuhan, ada apa denganku ini, kenapa jadi sangat sarkastik.
Bahkan dengan terang-terangan aku memperhatikan mereka dengan culas, seolah-olah aku adalah seorang pendeta dan mereka sangat salah karena sudah bergandengan tangan didepanku, karena bagiku bergandengan tangan itu dosa besar kedua setelah membunuh babi hutan.

Memang aku masih cukup manusiawi, tersenyum dan berusaha seceria mungkin, padahal dalam hati ingin cepat2 pulang kekosan, meratapi kesalahan, merasa sendirian, lalu bunuh diri dengan bahagia.
Banyak pasangan, mulai dari yang domestik sampai turis, datang ke tempat laknat itu. aku sendiri heran kenapa aku menginjakan kakiku disana. Jelas2 itu buang2 waktu dan hanya membuat jumlah dosaku semakin bertambah, karena:

1. Ketika melihat pasangan turis berambut blonde yang mesra, aku tersenyum ramah, namun dalam hati teriak "brengsek!!"

2. Waktu mau menyebrang jalan, aku melihat pasangan ABG yang memuakan naik motor, aku tersenyum ramah, sambil teriak sekencang-kencangnya dalam hati "mudah-mudahan motornya mogok!!"

3. Di dalam angkot, melihat pasangan kekasih yang laki-lakinya merupakan perpaduan antara vokalis Kerispatih dan Dono, aku tersenyum ramah pada si perempuan, dan dalam hati tertawa puas "hanya Tuhan yang tahu kenapa kamu belum memutuskan laki-laki senorak itu kawan, oh ya Tuhan, apa maksudnya dia pegang2 begitu, inikan tempat umum. Apa kalau mukanya begitu, maka kelakuannya juga harus mesum ya?!"

4. Angkot sempat berhenti sekitar 500 jam saat menunggu dua gadis SMA yang menganggap jalanan Cipaganti adalah Catwalk. Mereka berjalan dengan kecepatan siput supersonik. Aku tidak segan2 memasang muka akan-kutendang-kamu pada dua gadis tengil itu. Mereka memang melakukan segalanya dengan lambat, duduk pun lambat, lalu mereka saling tatap, dan tersenyum dengan lambat, aku bersumpah tadi dalam hati aku teriak "dasar lesbian!!!"

Sungguh aku tidak bangga dengan cara pandang mengerikanku ini terhadap orang-orang yang sudah dengan menyebalkannya punya pasangan hidup. Aku tidak bangga, tapi tidak juga menyesalinya. Aku tau, aku ini gabungan mnyedihkan antara acara Sesame Street dan Sinetron Intan.Berusaha seriang mungkin, padahal dalam hati sangat dangdut.
Aku bahkan hampir mengagumi tingkat munafik-ku yang luar biasa ini. Bagaimana mungkin aku bisa menipu diri sendiri, padahal dalam hati menjerit ingin diperhatikan juga.

Sekarang uangku sudah habis. Sekedar untuk membuktikan betapa menyedihkannya aku berada dikosan sepanjang hari tanpa ada satupun pesan masuk ke handphone, aku sampai memutuskan untuk jajan dengan uang seadanya yang sungguh, itu adalah hal yang tidak perlu, ditambah dengan jalan2 di daerah terkutuk yang kusumpahi habis-habisan biar cepat bangkrut.
Kadang aku memang menyebalkan, termasuk terhadap diriku sendiri. Aku tahu segalanya sudah cukup mengerikan, tapi aku juga ingin tantangan, apakah aku masih bisa bertahan jika keadaan memburuk dua kali lipat. Itulah yang selama ini aku lakukan, tantangan bodoh untuk diri sendiri, padahal aku tahu, bahkan diriku sendiri pun tak sudi memuji jika aku menang.

Tidak ada komentar: