Minggu, 20 Juli 2008

be human

ada yang pernah denger kalimat ini "cinta terkadang bikin orang gak bisa tidur"??
seorang teman mengatakan itu pada saya. Saya bukan tipe orang yang suka mendeskripsikan cinta. Wasting time aja rasanya...kenapa sesuatu yang lebih indah dirasakan itu harus dijabarkan? kadang kata-kata tidak terlalu bisa mewakili rasa yang sesungguhnya. Indahnya, senangnya, perihnya, nyerinya...
Dua hari yang lalu saya rasakan rasa perih itu... terlalu abstrak untuk saya jelaskan pada lingkungan sekitar saya, terlalu absurd bahkan untuk saya cerna sendiri. Saya cuma bisa menangis dan berharap air mata itu bisa mendeskripsikan semuanya dengan lebih baik.
Ada sesuatu dalam dada saya yang seperti telur ingin pecah, mencoba keluar dan melihat dunia yang telah menghimpitnya, mencoba merasakan hidup secara langsung dan bukan lewat jasad oranglain. Telur itu akan menetas menjadi elemen sakit hati yang akan membuat dunia ini semakin manusiawi. Telur itu akan menetas menjadi grafik kelemahan kita sebagai sesuatu yang penuh keterbatasan. Sesuatu yang sering disebut 'manusia'...
Rasa sakit itu seakan jadi cambuk buat saya untuk bisa belajar tidak bersandar pada orang lain. karena kalau nanti orang itu pergi, saya akan jatuh...
Saya terbangun, membuka laptop, dan mulai membiarkan telur itu menetas menjadi ribuan kalimat yang ketika saya baca sendiri, saya tertawa. Seperti berinteraksi dengan diri sendiri. Diri saya versi lemah. Diri saya versi kemarin jauh lebih kuat, terbukti dengan tetap bisa cengengesan waktu mendengarkan lagu Kekasih Yang Tak Dianggap-nya Pinkan Mambo. Tapi malam itu, mendengarkannya membuat ingin bunuh diri.
Saya memandangi langit-langit kamar kos saya yang sempit. Untuk inikah kita diciptakan? untuk bisa merasakan sakit lalu dalam saat yang bersamaan, tertawa?
Saya memejamkan mata sejenak dan menyadari satu hal, hidup adalah menangis dan tertawa.
dan malam itu, saya tidak bisa tidur...

Tidak ada komentar: